Pintasan.co, Jakarta Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, dikabarkan berniat bergabung ke Partai Gerindra.

Namun, langkah tersebut mendapat penolakan dari organisasi sayap muda partai, Tunas Indonesia Raya (Tidar).

Sekretaris Jenderal PP Tidar, Rocky Candra, menyebut bahwa keinginan Budi Arie bergabung menimbulkan reaksi negatif di kalangan kader muda karena dinilai tidak sejalan dengan semangat perjuangan Gerindra.

“Kami menghormati siapa pun yang ingin berjuang bersama. Tapi Gerindra bukan tempat persinggahan bagi mereka yang datang hanya ketika langit politik sedang cerah,” ujar Rocky, Sabtu (8/11/2025).

Ia menegaskan bahwa sikap para kader bukan bentuk penolakan terhadap individu, melainkan upaya menjaga kemurnian arah perjuangan partai agar tidak bergeser dari nilai awal yang dibangun.

Menurut Rocky, sebagian besar kader muda Gerindra terbuka terhadap rekonsiliasi, tetapi tetap berpegang pada idealisme dan menolak oportunisme.

Rocky juga mengingatkan bahwa langkah politik Budi Arie, yang sebelumnya dikenal sebagai pimpinan relawan pendukung presiden petahana, perlu dipertimbangkan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan pergeseran arah perjuangan partai.

“Banyak partai besar tumbang bukan karena diserang lawan, tapi karena pecah dari dalam. Kami tidak ingin Gerindra mengulangi kesalahan itu,” tegasnya.

Meski begitu, Rocky menegaskan bahwa seluruh kader tetap menghormati dan mempercayakan keputusan politik kepada Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, serta DPP partai.

Ia meyakini bahwa keputusan yang diambil selalu berlandaskan kepentingan bangsa dan menjaga soliditas partai.

“Pak Prabowo selalu mengajarkan kami untuk berpikir jernih, berani menyuarakan kebenaran, dan tetap setia pada akar perjuangan. Kami yakin beliau tahu siapa yang datang dengan niat tulus dan siapa yang datang demi kepentingan pribadi,” ujarnya.

Rocky menambahkan bahwa Gerindra dibangun dari semangat pengorbanan dan kesetiaan, bukan karena kekuasaan.

Baca Juga :  Di Tengah Era Digital, Masyarakat Desa Perlu Pegangan Ideologis yang Kuat

Ia menegaskan bahwa banyak kader telah berjuang sejak partai berdiri, sehingga nilai perjuangan itu harus dijaga.

“Kami ingin mereka yang datang ke rumah ini juga siap berjuang, bukan sekadar menumpang nama besar Pak Prabowo,” katanya.

Menurut Rocky, Gerindra tetap terbuka bagi siapa pun yang memiliki semangat perjuangan yang sama, namun bukan bagi mereka yang hanya mencari keuntungan politik.

Ia juga menilai Budi Arie dan relawan Projo tetap bisa mendukung pemerintahan Presiden Prabowo tanpa harus bergabung ke Gerindra.

“Tidar menekankan pentingnya proses kaderisasi yang kuat. Setiap kader harus melalui pendidikan berjenjang agar memiliki komitmen ideologis yang jelas. Itulah cara kami menjaga marwah perjuangan partai,” pungkasnya.