Pintasan.co, Purwokerto – Pascasarjana Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto mengadakan program Visiting Lecturer di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Darussalam Cilacap pada Kamis, 5 Desember 2024.

Program ini menghadirkan tiga dosen terkemuka dengan keahlian dalam bidang pendidikan, kebudayaan, dan penelitian yang berbasis kearifan lokal. Ketiga dosen tersebut adalah Dr. Fahri Hidayat, Dr. Laela Mardliyah, dan Dr. Novan Ardy Wiyani.

Kuliah umum dibuka dengan presentasi dari Dr. Fahri Hidayat yang mengangkat topik Identitas Pendidikan Indonesia.

Dalam pemaparannya, Dr. Fahri Hidayat membahas perjalanan sejarah dan sosial pendidikan di Indonesia.

Dia menekankan pentingnya literasi sebagai fondasi untuk membangun generasi muda yang kompetitif di era global, sambil tetap mempertahankan akar budaya dan nilai-nilai agama.

“Pendidikan di Indonesia harus meningkatkan budaya literasi, untuk membangun karakter generasi muda yang unggul, berdaya saing global. Namun tetap memegang teguh nilai lokal dan keagamaan,” ujar Dr. Fahri Hidayat di depan para peserta yang antusias.  

Sesi kedua dipandu oleh Dr. Laela Mardliyah yang membahas tema Ragam Permainan Tradisional sebagai Media Pembelajaran.

Dalam pemaparannya, dia menjelaskan bagaimana permainan tradisional seperti engklek dan dam-daman dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang efektif, serta mendukung perkembangan sosial dan emosional anak.

Dia menambahkan bahwa permainan tradisional merupakan cara yang unik untuk menghubungkan pembelajaran dengan budaya.

“Permainan seperti engklek  atau dam-daman dapat dimodifikasi menjadi media pembelajaran yang menyenangkan sekaligus mendidik,” ungkapnya.

Penutupan acara diisi oleh Dr. Novan Ardy Wiyani yang membahas tentang Penelitian Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal.

Dia menekankan bahwa pengintegrasian kearifan lokal dalam penelitian pendidikan dapat menjadi solusi untuk mengatasi tantangan kontekstual dalam dunia pendidikan.

Baca Juga :  Ketua DPP KAMI Desak Kapolres Bulukumba Ambil Langkah Tegas Soal Tambang Liar

Dia menjelaskan bahwa kearifan lokal merupakan sumber daya yang sangat berharga untuk memperkaya kurikulum dan membantu membentuk identitas siswa.

“Kearifan lokal adalah sumber daya tak ternilai yang dapat digunakan untuk memperkaya kurikulum dan membangun jati diri siswa,” jelasnya.

Acara ini mendapatkan sambutan positif dari dosen, mahasiswa, dan peserta lainnya. Ketua STKIP Darussalam Cilacap, Dian Imam Saefulah, menyampaikan apresiasinya.

“Program ini memperkuat kerjasama akademik dan membuka wawasan peserta tentang pendidikan berbasis kearifan lokal,” ujarnya.

Dengan adanya program ini, Pascasarjana UIN Saizu Purwokerto dan STKIP Darussalam Cilacap berharap dapat terus menjalin kerja sama dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia serta memperkuat pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.