Pintasan.co, Jakarta – Program Top Economy Metro TV kembali menjadi sorotan publik setelah membahas topik kontroversial seputar standar kemiskinan global yang dirilis oleh Bank Dunia.

Dalam tayangan berjudul “Standar Miskin Bank Dunia Salah?”, Metro TV mengulas klaim mengejutkan Bank Dunia yang menyebutkan bahwa 60,3% atau sekitar 171,8 juta penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan global.

Angka ini merujuk pada standar kemiskinan internasional sebesar USD 2,15 per hari.

Sontak, pernyataan tersebut menuai pro dan kontra, termasuk dari pemerintah Indonesia yang tetap berpatokan pada data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan angka kemiskinan nasional terus menurun.

Dalam tayangan tersebut, anggota DPR Mukhamad Misbakhun menyatakan bahwa angka dari Bank Dunia justru bisa menjadi motivasi bagi Indonesia untuk lebih serius dalam menanggulangi kemiskinan.

“Angka ini bisa menjadi pemicu untuk melihat masalah secara global dan memperkuat strategi nasional,” ungkapnya dalam diskusi.

Data Bank Dunia ini menuai berbagai tanggapan karena dinilai tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi riil ekonomi masyarakat Indonesia.

Terlebih, dalam konteks perbandingan daya beli dan struktur sosial ekonomi lokal, standar internasional kerap dipandang tidak relevan secara langsung.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia dan ekonom dari berbagai latar belakang turut hadir dalam diskusi yang dipandu dalam program ini, guna mengurai lebih jauh apa yang sebenarnya terjadi di balik angka-angka tersebut dan bagaimana Indonesia bisa memaksimalkan potensinya menjadi negara maju di tengah standar global yang ketat.

Baca Juga :  Kecelakaan Truk di Pantura Rembang, Kabin Remuk Setelah Tertimpa Coil Baja, Kaki Sopir Sempat Terjepit