Pintasan.co, Gunungkidul – Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih berencana menjadikan tradisi “Grobyak Tlaga” sebagai bagian dari agenda tahunan dalam sektor pariwisata Kabupaten Gunungkidul.

“Grobyak Tlaga” merupakan tradisi lokal yang bertujuan menjaga kelestarian telaga, yang biasanya mencakup kegiatan seperti membersihkan telaga, memadatkan dasar telaga (dikenal sebagai ngedreg), serta menangkap ikan secara gotong royong.

“Karena tradisi Grobyak Tlaga ini sudah dijalankan sejak puluhan tahun dan tetap lestari hingga sekarang ini. Maka, akan kami jadikan kalender event tahunan,” tuturnya usai ikut tradisi Grobyak Telaga di Telaga Keplheng, Sumbergiri, Kapanewon Ponjong, pada Minggu (22/6/2025).

Dia mengatakan tujuan dijadikannya tradisi Grobyak Tlaga menjadi salah atau industri pariwisata di Bumi Handayani, sebab ingin mengenalkan tradisi leluhur yang berkaitan dengan pelestarian alam.

“Saya rasa ini sangat menarik, jadi harapan kami tidak hanya budaya yang bentuk seni dan budaya yang bisa dikenal ke masyarakat luasa, tetapi kegiatan pelestarian alam ini juga harus bisa bisa dijadikan industri wisata,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Gunungkidul, “Kundha Kabudayan,” Agus Mantara, menjelaskan bahwa konsep pariwisata Grobyak Tlaga ke depan akan melibatkan wisatawan secara langsung, termasuk mengajak mereka turun ke dalam telaga.

“Ke depan rencananya ini juga akan dibuka untuk masyarakat luar. Nantinya, mereka bisa diajak langsung ke dalam telaga untuk mengambil ikan. Nanti, juga disediakan alatnya namanya anco itu bisa beli atau sewa”, paparnya.

Ia juga berharap bahwa dengan diadakannya tradisi Grobyak Tlaga sebagai acara tahunan tidak hanya nilai-nilai budaya yang dapat dilestarikan tetapi juga mampu mendorong perputaran roda perekonomian masyarakat setempat.

“Mudah-mudahan bisa segera terealisasi dan menarik banyak minat wisatawan,” tandasnya.

Baca Juga :  Hallyu: Fenomena Budaya Korea yang Mendunia dan Dampaknya pada Ekonomi Global