Pintasan.co, Maros – Sebuah kecelakaan tragis terjadi di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, pada Sabtu sore (12 Juli 2025).
Sebuah truk yang membawa sekitar 20 warga usai menghadiri acara adat mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Poros Rantepao–Panggala.
Truk tersebut terguling saat memasuki tikungan tajam dan menyebabkan enam orang meninggal dunia serta 14 lainnya luka-luka.
Kepala Kepolisian Resor Toraja Utara, AKBP Stephanus Luckyto A.W, mengonfirmasi bahwa jumlah korban jiwa awalnya tercatat empat orang, namun kemudian bertambah menjadi enam.
Seluruh korban telah mendapatkan penanganan medis, sementara proses evakuasi dan pendataan masih berlangsung.
“Untuk saat ini, jumlah korban meninggal dunia tercatat sebanyak enam orang, dan yang mengalami luka ada 14 orang,” ujar Stephanus, Minggu (13/7).
Dugaan awal mengarah pada hilangnya kendali sopir saat melintasi tikungan tajam. Namun, penyebab pasti kecelakaan masih dalam penyelidikan.
Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta memeriksa sejumlah saksi untuk mengetahui kronologi lebih rinci.
Stephanus menyebutkan bahwa pihaknya juga tengah memeriksa kemungkinan sopir berada dalam pengaruh alkohol saat mengemudi.
“Masih dalam penyelidikan apakah pengemudi berada di bawah pengaruh minuman keras atau tidak. Kita akan pastikan lebih lanjut, apakah faktor manusia atau kendaraan yang menjadi penyebab utama,” jelasnya.
Lebih jauh, Kapolres menyayangkan penggunaan truk sebagai kendaraan pengangkut penumpang. Ia menyatakan akan segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mencari solusi jangka panjang terkait transportasi masyarakat, terutama pasca kegiatan adat yang melibatkan banyak warga.
“Truk bukanlah moda transportasi yang aman untuk membawa penumpang. Kejadian ini harus menjadi pelajaran penting agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya keselamatan dan jenis transportasi yang layak,” tegasnya.