Pintasan.co, Jakarta – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa Iran seharusnya tidak membutuhkan energi nuklir untuk keperluan sipil, mengingat negara tersebut memiliki cadangan minyak yang melimpah.
“(Penggunaan) Nuklir baik-baik saja bagi negara yang tidak memiliki minyak,” ujar Trump dalam wawancara dengan Bret Baier dari Fox News pada Jumat (16/5).
Trump menegaskan bahwa Iran termasuk salah satu negara dengan cadangan minyak terbesar di dunia dan menyatakan bahwa dirinya tidak akan membiarkan Teheran mengembangkan senjata nuklir.
Ia juga menyampaikan keyakinannya bahwa Iran sebenarnya ingin kembali membuat kesepakatan terkait program nuklir.
“Saya menggunakan perdagangan untuk menyelesaikan masalah dan perdamaian,” kata Trump.
Lebih lanjut, Trump menyatakan bahwa Iran akan menyambut baik jika sebuah kesepakatan tercapai, dan bahwa ia lebih memilih jalan damai dibandingkan opsi militer dalam menangani ketegangan dengan Iran.
Sebelumnya, lebih dari 200 anggota parlemen dari Partai Republik mengirimkan surat kepada Trump, mendesaknya untuk mencegah Iran melanjutkan program nuklirnya.
Mereka juga meminta agar Presiden tidak kembali ke perjanjian lama seperti Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), yang dinilai memberi waktu bagi Iran untuk mengembangkan kemampuan nuklir secara bertahap.
Dalam surat itu, para legislator menyatakan bahwa pemerintahan Iran harus memahami bahwa Kongres mendukung langkah tegas untuk memastikan mereka tidak dapat memperkaya uranium, sebagaimana disampaikan Trump dalam wawancara sebelumnya, bahwa kemampuan tersebut harus “dihentikan sepenuhnya.”