Pintasan.co, Jakarta – China dan Amerika Serikat telah menyepakati kerangka kerja serta rencana implementasi dalam perundingan dagang yang berlangsung selama dua hari di London, menurut pernyataan dari utusan dagang utama China, Li Chenggang, pada Selasa malam (10/6) waktu setempat.
Li menyampaikan kepada media bahwa kesepahaman tersebut mengacu pada hasil pertemuan para kepala negara pada 5 Juni lalu serta pembicaraan sebelumnya di Jenewa.
Ia mengatakan, isi perundingan dan kerangka yang disusun akan segera dilaporkan langsung kepada para pemimpin kedua negara.
Delegasi dari kedua negara, menurut Li, telah melakukan diskusi intensif dan bekerja keras, dengan komunikasi yang digambarkannya sebagai profesional, terbuka, rasional, dan jujur.
Ia berharap hasil ini dapat memperkuat kepercayaan antara Beijing dan Washington, menstabilkan hubungan ekonomi dan perdagangan, serta memberikan dampak positif bagi ekonomi global.
Perundingan dagang yang dimulai pada Senin itu bertujuan mencapai kesepakatan menyeluruh. Isu utama yang dibahas meliputi pembatasan ekspor logam tanah jarang oleh China, larangan ekspor teknologi oleh AS, dan perselisihan terkait tarif perdagangan.
Pertemuan di London ini menyusul pembicaraan via telepon antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping yang diklaim menghasilkan kesimpulan positif.
Kedua negara kini tengah berupaya menindaklanjuti kesepakatan sebelumnya yang dicapai di Jenewa pada 12 Mei, di mana mereka menyetujui penangguhan sementara sebagian besar tarif selama 90 hari dan mulai menghapus beberapa kebijakan dagang yang memicu ketegangan sejak April.
Namun, dalam beberapa pekan terakhir, muncul saling tuding pelanggaran atas perjanjian tersebut.