Pintasan.co, Jakarta – Kepala Intelijen Ukraina, Kyrylo Budanov, menyampaikan bahwa pertukaran tahanan besar antara Ukraina dan Rusia, yang masing-masing melibatkan 1.000 orang, kemungkinan akan berlangsung pekan depan.

Pernyataan ini disampaikannya pada Sabtu (18/5) usai perundingan damai yang digelar di Istanbul.

“Saya harap pertukaran itu terjadi pekan depan,” ujar Budanov kepada saluran televisi Ukraina TSN, sebagaimana dikutip oleh Interfax-Ukraina.

Ia menegaskan bahwa pihaknya akan berupaya membawa pulang setiap orang yang bisa mereka bebaskan, dan menukar mereka secara setara.

Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, juga membenarkan bahwa kedua belah pihak secara prinsip telah mencapai kesepakatan terkait format dan waktu pertukaran.

“Kami sudah tahu tanggalnya, tapi belum bisa diumumkan sekarang,” jelasnya.

Umerov menambahkan bahwa delegasi Ukraina menjalankan misi ini berdasarkan instruksi langsung dari Presiden Volodymyr Zelenskyy, dan pembahasan juga mencakup peluang untuk mencapai gencatan senjata.

Di pihak Rusia, ketua delegasi Volodymyr Medinsky mengatakan bahwa proses persiapan pertukaran dengan skema “1.000 untuk 1.000” masih berlangsung.

Sementara itu, Wakil Kepala Intelijen Militer Ukraina, Vadym Skibitsky, mengonfirmasi bahwa proses resmi pemulangan tawanan perang Ukraina telah dimulai.

Pertemuan di Istanbul pada 16 Mei tersebut merupakan bagian dari upaya mediasi yang dilakukan Turki, dengan fokus pada isu-isu kemanusiaan seperti gencatan senjata dan pertukaran tahanan sebagai langkah awal menuju penyelesaian konflik.

Baca Juga :  Iran Ancam AS dan Israel dengan "Balasan yang Menghancurkan"