Pintasan.co, Cilacap – Upaya pencarian korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap, terus dikebut seiring ditemukannya korban-korban baru di lokasi bencana. Dalam operasi pencarian yang memasuki hari kelima, jumlah korban meninggal dunia terus bertambah.

Pada Sabtu (15/11), tim SAR gabungan menemukan tiga jenazah di worksite A2 atas nama Muhammad Hafiz (6), Nurisnaini (30), dan Asmanto (70). Dengan temuan ini, total sementara pada hari tersebut mencapai enam korban tewas, sementara 17 orang lainnya masih dinyatakan hilang.

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan menjelaskan bahwa pencarian dilakukan dengan menambah jumlah alat berat akibat medan yang sulit dan material longsor yang menimbun korban hingga kedalaman 3–8 meter.

“Kita sudah bekerja secara maksimal. Dari pagi alat berat hanya ada dua, kemudian menjadi empat, dan sekarang sudah bertambah menjadi tujuh. Nantinya akan dibantu hingga 12 alat berat,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa seluruh kebutuhan dasar warga terdampak telah dipenuhi, sesuai arahan Presiden.

Kepala Kantor SAR Cilacap, Muhammad Abdullah, juga menyampaikan bahwa operasi pencarian dibagi menjadi dua sektor, yakni A dan B, dengan total lima titik pencarian. Menurutnya, seluruh jenazah yang ditemukan langsung dibawa ke RSUD Majenang untuk identifikasi lebih lanjut.

Memasuki hari kelima, Senin (17/11/2025), jumlah korban meninggal bertambah signifikan. Data terbaru menunjukkan total 16 korban meninggal dan 7 orang masih dalam pencarian.

“Rekaman yang kami terima, total korban ada 46 orang, yang selamat luka-luka 23 orang kini sudah kembali ke rumah,” kata Dandim 0703/Cilacap Letkol Inf Andi Aziz.

Ia merinci, temuan korban meninggal tersebar sejak hari pertama hingga hari kelima.

“Ditemukan meninggal dunia ada 16 orang. Tanggal 13 November ada 2 orang, tanggal 14 November ada 1 orang, tanggal 15 November ada 8 orang. Dan pada 16 November 2 orang. Pada hari ini, 17 November ditemukan lagi 3 orang. Total 16 orang (korban meninggal),” paparnya.

Tiga korban yang ditemukan pada hari Senin seluruhnya berada di Worksite A2, Dusun Cibuyut: Nilna Nur Fauziah (9), Wafik Nur Aini Zahra (15), dan Cahyanto (57).

“Sementara itu, di Worksite B-2, tim menemukan dua sepeda motor milik korban, yakni Honda Beat dan Mio J, yang terjepit material longsoran,” jelas Abdullah.

Ia menegaskan bahwa pencarian akan terus dioptimalkan meski medan berat. Tim SAR kini menggunakan lima metode pencarian, termasuk drone thermal untuk mendeteksi suhu tubuh korban.

“Kami terus mengoptimalkan pencarian meskipun medan masih berat, dengan harapan semua korban segera ditemukan,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Cilacap telah menetapkan status tanggap darurat usai longsor yang menghantam Dusun Cibuyut dan Dusun Tarukahan pada Kamis (13/11) malam. Retakan sepanjang 25 meter dan penurunan tanah menyebabkan kerusakan rumah warga serta menimbulkan korban jiwa.

Baca Juga :  Dalam Sehari Terjadi 8 Longsor dan 1 Banjir di Kabupaten Semarang, Tersebar di 5 Desa

Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman menyampaikan bahwa Pemkab bergerak cepat melakukan asesmen dan pemetaan kebutuhan di lapangan.

“Kita bersama-sama melakukan asesmen terkait apa saja yang terjadi dan dibutuhkan di setiap sektor. Hari ini tim sudah melapor kepada Gubernur dan langsung bergerak melakukan pemetaan kebutuhan serta pembagian personel,” katanya.

Sejumlah peralatan, termasuk alat berat dan pompa alkon, telah dikerahkan untuk mempercepat proses pemulihan dan pencarian korban.

“Kami optimalkan seluruh kekuatan yang ada untuk percepatan pencarian. Yang penting hari ini seluruh kebutuhan di sektor A dan B bisa langsung ditangani,” tambah Syamsul.

Pencarian masih berlangsung dengan harapan seluruh korban hilang segera ditemukan.