Pintasan.co, Sleman – Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, mengimbau setiap kapanewon hingga kalurahan untuk menyusun bagan prioritas langkah penanganan stunting.
Langkah ini diharapkan membuat penanganan lebih terstruktur dan tepat sasaran mengingat upaya mengatasi stunting memerlukan sinergi serta partisipasi semua pihak, mulai dari pemerintah hingga keluarga.
“Karena masalah stunting ini menjadi salah satu indikator utama penilaian program prioritas pembangunan daerah,” kata Danang, saat Monitoring dan Evaluasi (Monev) Penurunan Stunting di Kapanewon Godean, Selasa (12/8/2025).
Dalam kesempatan itu, Danang mengapresiasi Kapanewon Godean yang dinilai berhasil menurunkan stunting berkat konsolidasi lintas sektor yang efektif dan program tepat sasaran. Berdasarkan data, prevelensi stunting di Kapanewon Godean sebesar 3,26 persen.
Angka tersebut merupakan peringkat ketiga se-Kabupaten Sleman setelah Berbah 2,36 persen dan Ngaglik 3,21 persen.
“Keberhasilan ini menunjukkan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat di semua tingkatan. Ini bisa menjadi contoh dan inspirasi untuk wilayah lainnya,” kata Danang.
Menurut dia, optimisme penurunan stunting harus disertai pencatatan dan pelaporan yang akuntabel. Kemudian intervensi yang cepat dan tepat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sleman Novita Krisnaeni mengatakan kegiatan monev diselenggarakan rutin di Kabupaten Sleman untuk memantau dan mengevaluasi program-program penanganan stunting di setiap Kapanewon.
“Dengan semangat kebersamaan dan data yang valid, kita optimis Sleman mampu menurunkan stunting secara signifikan sekaligus menciptakan generasi emas yang sehat dan berdaya saing,” kata Novita.