Pintasan.co, Bogor – Program Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu atau Poe Ibu yang digagas Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terus menjadi sorotan publik.
Program ‘Poe Ibu’ ini mengajak seluruh ASN, masyarakat hingga anak sekolah menyumbang Rp 1.000 per hari.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Junaidi Samsudin memberikan tanggapannya untuk program yang digagas KDM tersebut.
Ia ingin ada kajian matang dari Pemkab Bogor sebab program pungutan halus kepala daerah bersapa Gubernur Jabar tersebut berpotensi menjadi mudarat.
“Sebelum benar-benar diterapkan di Kabupaten Bogor, saya meminta Bupati Bogor tidak tergesa-gesa menyikapinya. Bikin kajian komprehensif dulu baru boleh dilaksanakan. Kenapa? Karena saya melihat terlalu banyak mudaratnya,” ujar Junaidi.
Lebih lanjut Junaidi menilai Gerakan Sapoe Sarebu punya tujuan baik. Hanya saja ia berharap pelaksanaannya dapat memperhatikan aspek keadilan dan kepatuhan hukum.
“Gerakan Rereongan Sarebu ini berlaku global, ASN provinsi hingga kabupaten, termasuk masyarakat sipil. Kalau seperti ini berarti semua masyarakat harus terlibat. Tapi harus digaris bawahi, jika kita bicara seribu ringan bagi masyarakat yang mampu,” pungkasnya.