Pintasan.co, Solo – Pemerintah Kota Banda Aceh melakukan kunjungan ke Pemerintah Kota Solo untuk mempelajari sistem pengolahan air limbah.

Pemkot Banda Aceh memberikan apresiasi atas keberhasilan Pemkot Solo, Jawa Tengah, dalam menangani pengolahan limbah.

Sebagai tindak lanjut Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal mengirimkan sejumlah stafnya untuk menjalani program magang selama lima hari di PDAM Toya Wening. Sementara itu Wali Kota Solo, Respati Ardi menyampaikan bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk saling bertukar informasi dan pengalaman dalam pengelolaan limbah dan sanitasi.

“Akan ada staf disini sampai tanggal 20 Juni. Ini kerjasama PDAM sebelumnya,” ujar Respati, Senin (16/5).

Dia menjelaskan sampai saat ini cakupan pelayanan air PDAM ke masyarakat mencapai 61 persen. Jumlah tersebut terus meningkat setiap tahunnya.

“Cakupan air bersih Solo mencapai 61 persen. Jumlah tersebut terus meningkat setiap tahunnya,” kata dia.

Ia menambahkan bahwa pihaknya menyambut baik apabila pemanfaatan air PDAM dapat diterapkan secara luas di seluruh Indonesia. Ia juga menekankan bahwa penggunaan air dari sumur dalam secara berlebihan tidaklah ideal.

“PDAM Solo lebih saya tekankan pada pelayanan terbaik pada masyarakat. Dan tidak cari uang banyak-banyak. Dan pendekatan pada masyarakat sosialisasi penggunaan air bersih,” katanya.

Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, menyebut kunjungannya ke Kota Bengawan bertujuan belajar tentang pengolahan air limbah. 

Terlebih Solo sangat baik dalam pengelolaan limbah rumah tangga atau sanitasi.

“Maka kita datang ke sini untuk belajar sebagai studi banding dan magang staf kita di Surakarta sampai tanggal 20 nanti,” kata Illiza.

Menurutnya, untuk mengelola limbah secara efektif, diperlukan proses pembelajaran. Terlebih, kesuksesan Kota Solo merupakan hasil dari upaya sosialisasi yang konsisten selama 5 tahun.

“Karena prosesnya kan cukup lama. Surakarta bisa menerapkan itu setelah tersosialisasi sampai 5 tahun,” ujar Illiza.

Dia menyampaikan bahwa kolaborasi antara Banda Aceh dengan Solo ke depan tidak hanya terkait pengolahan limbah, tetapi juga hal-hal lainnya.

“Mudah-mudahan ke depan bukan hanya bicara air limbah, tetapi hal-hal lain yang mungkin bisa kita kolaborasikan antara Banda Aceh dengan Solo ini,” pungkasnya.

Baca Juga :  Perbedaan Data PHK di Jawa Tengah: Fakta dan Klarifikasi dari Dinas Ketenagakerjaan