Pintasan.co, Yogyakarta – Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menginstruksikan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk bersama-sama menangani masalah stunting. Ia menegaskan bahwa angka prevalensi stunting di Kota Yogyakarta harus segera ditekan hingga berada di bawah 10 persen.
Menurut Hasto, upaya pencegahan dan penanganan stunting perlu dilakukan secara terpadu oleh berbagai OPD di lingkungan Pemkot Yogyakarta.
Hal ini dikarenakan faktor nutrisi dan kesehatan hanya menyumbang sekitar 30 persen terhadap stunting, sementara sisanya, sekitar 70 persen, dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
“Jadi, Dinas PUPPKP, DLH, Dinsos, semuanya punya peran besar terhadap masalah stunting. Saya minta Dinas Kesehatan dan Dinas KB untuk membagi data (stunting) kepada lurah-lurah dan dinas,” tandasnya.
Ia menekankan bahwa para pemangku kebijakan di tingkat kelurahan perlu aktif memantau kondisi dan penanganan stunting, termasuk dalam hal pemberian makanan tambahan bagi balita yang terdampak.
Dengan keterlibatan tersebut, jika ditemukan potensi kasus stunting di wilayahnya, lurah dapat segera melaporkan agar langkah-langkah pencegahan dan penanganan bisa segera dilakukan.
“Lurah-lurah harus tahu berapa yang stunting, baduta dan balita di bawah garis normal berat badannya, untuk mencegah stunting. Untuk membuat lurah familiar dengan data, ini butuh disinkronkan,” urai Hasto.