Pintasan.co, Jakarta – Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengungkapkan bahwa total aset seluruh koperasi di Indonesia saat ini hanya sekitar Rp281 triliun, yang masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mencapai sekitar Rp10 ribu triliun.
Menurut Ferry, perbedaan yang besar ini menjadi salah satu tantangan yang harus diatasi agar koperasi bisa lebih berkembang dan berdaya saing dengan sektor BUMN.
“Ini yang menjadi hal penting bagi Kementerian Koperasi,” ujar Ferry dalam keterangan persnya pada Rabu (13/11/2024).
Ferry menambahkan bahwa pengembangan aset koperasi harus diprioritaskan, karena koperasi memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui berbagai inisiatif, termasuk kewirausahaan sosial, penciptaan lapangan kerja, dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
Lebih lanjut, Ferry menegaskan bahwa koperasi memiliki peran krusial dalam memastikan hasil pembangunan ekonomi bisa dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya oleh segelintir orang yang memiliki akses lebih besar.
“Koperasi juga memastikan bahwa hasil-hasil pembangunan tidak hanya dinikmati segelintir orang. Namun dapat tersebar merata hingga ke pelosok negeri,” katanya.
Hal ini mencerminkan prinsip koperasi yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat secara keseluruhan.
Wamenkop juga menekankan bahwa koperasi bukan hanya menjadi objek dalam pembangunan, melainkan juga subjek utama yang terlibat aktif dalam proses pembangunan tersebut.
Masyarakat yang tergabung dalam koperasi berperan sebagai pelaku utama dalam rantai ekonomi yang berkelanjutan.
Oleh karena itu, koperasi menjadi pilar penting dalam menciptakan ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan di Indonesia.
“Presiden Prabowo dalam berbagai kesempatan menyampaikan bahwa pertahanan terkuat suatu bangsa adalah kesejahteraan rakyatnya. Negara kuat tidak hanya ditopang militer tangguh, tetapi juga oleh ekonomi rakyat yang mandiri dan berdaulat,” tambah Ferry.
Dalam konteks ini, koperasi diharapkan menjadi bagian integral dari sistem pertahanan negara dengan berkontribusi pada kesejahteraan rakyat dan menciptakan kemandirian ekonomi.
Ferry juga mengingatkan bahwa koperasi harus terus berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, baik dari sektor pemerintah, swasta, maupun masyarakat, untuk menjaga ketahanan ekonomi dan keamanan nasional.
Koperasi, menurut Ferry, harus menjadi alat utama dalam perjuangan pembangunan ekonomi nasional, sesuai dengan visi yang disampaikan oleh Mohammad Hatta, yang dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
“Koperasi harus menjadi alat perjuangan pembangunan ekonomi nasional sebagaimana yang dikemukakan Bapak Koperasi Indonesia, Mohammad Hatta,” tutup Ferry.