Pintasan.co, Blora – BPBD Blora mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di sekitar Kawah Oro-oro Kesongo di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, selama tujuh hari ke depan.

Pasalnya, Kawah Oro-oro Kesongo meletus, hingga menyemburkan lumpur panas, dan gas beracun, Selasa (3/12/2024) pagi.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Blora, Agung Triyono, mengatakan letusan Oro-oro Kesongo tidak bisa diprediksi. Dikhawatirkan bakal terjadi letusan susulan.

“Jadi untuk keamanan, kami imbau masyarakat untuk satu Minggu ke depan agar, tidak ada aktivitas di wilayah Oro-oro Kesongo. Karena memang kita tidak bisa memprediksi kapan  terjadi kembali (letusan) dan seperti apa,” katanya, Rabu (4/12/2024).

Lebih lanjut, pihak berwenang menegaskan bahwa selain waktu letusan Oro-oro Kesongo yang sulit diprediksi, lokasi terjadinya letusan juga tidak dapat dipastikan.

“Letusan di Oro-oro Kesongo ini, tidak bisa diprediksi tempatnya di mana, dan waktunya kapan, karena di seluruh area Kesongo bisa berpotensi menimbulkan letupan atau semburan gas,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya menyampaikan batas aman dari lokasi yakni 1 kilometer sampai 1,5 kilometer.

“Ketika ada letusan mohon masyarakat untuk menjauh dari lokasi, dan menjauh dari mata angin, karena gas bergerak mengikuti arah mata angin, jangan lupa kalau di lokasi siapkan handuk, atau masker lalu dibasahi dengan air. Tetapi kami mengimbau agar masyarakat tidak beraktivitas di area lokasi Oro-oro Kesongo,” paparnya.

Sebelumnya dilaporkan, Lasno (48) seorang warga setempat, sempat menyaksikan langsung momen letusan Kawah Oro-oro Kesongo di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, pada Selasa (3/12/2024) pagi.

Selain menyemburkan lumpur, letusan Kawah Oro-oro Kesongo itu juga mengeluarkan gas beracun.

Sekitar pukul 06.30 WIB, Lasno sedang bersiap-siap membuka warung. Lokasi warungnya berjarak sekitar 1 Kilometer dari lokasi letusan Kawah Oro-oro Kesongo.

Lasno mengatakan letusan Oro-oro Kesongo itu, menyemburkan lumpur setinggi sekitar 20 meter.

“Saat meletus suaranya duorrrrr gitu. Untuk jumlah letusan hari ini tadi ada beberapa kali letusan ya. Tadi juga mengeluarkan gas beracun,” katanya.

Saat letusan terjadi, Lasno sempat terpapar gas beracun, yang membuatnya merasa sesak napas. Ia segera mundur dan mencari tempat yang aman untuk menghindari paparan gas berbahaya tersebut.

“Ini termasuk peringatan siaga, kalau mendekat jangan sampai menghirup gas nya. Tapi tadi gasnya tercium sampai sini (warung). Karena napas saya agak sesak, saya mundur,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kawah Oro-oro Kesongo di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, meletus, Selasa (3/12/2024) pagi.

Baca Juga :  RSUD dr. R Soetijono Blora Mencatat Kenaikan Kasus Demam Berdarah

Selain mengeluarkan lumpur, letusan di Kawah Oro-oro Kesongo juga melepaskan gas beracun.

Kawah tersebut terletak di perbatasan antara Kabupaten Blora dan Kabupaten Grobogan, dengan sebagian wilayahnya berada di Kecamatan Jati, Blora, dan sebagian lagi di Kecamatan Sulursari, Grobogan.

Kapolsek Jati, AKP Sugiman, menyampaikan bahwa letusan di Oro-oro Kesongo telah terjadi sejak Sabtu (30/12/2024), dengan 3 kali kejadian letusan.

“Kemudian hari ini tadi pagi sekitar pukul 05.00 WIB sampai 10.25 WIB kembali meletus. Untuk hari ini terhitung sudah 6 kali letusan, dengan ketinggian antara 10 meter sampai 20 meter,” katanya, Selasa (3/12/2024).

Selanjutnya, AKP Sugiman menginformasikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa letusan di Oro-oro Kesongo ini.

“Ini lokasinya di pinggir hutan, jauh dari pemukiman penduduk, dan penduduk asli sini sudah mengetahui karakter asli tanah di sini. Sehingga Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, selama peristiwa erupsi luapan tanah yang menyembur ke atas pada hari ini tadi,” jelasnya.

AKP Sugiman menjelaskan bahwa letusan di Oro-oro Kesongo tidak terjadi secara rutin, melainkan hanya sesekali.

“Kejadian seperti ini tidak setiap hari, karena memang tidak aktif seperti di wilayah lain, jadi hanya setiap saat, mungkin setahun mungkin hanya sekali, pada saat musim penghujan tiba,” terangnya.

Meskipun demikian, AKP Sugiman meminta kepada masyarakat agar tidak beraktivitas di kawasan Oro-oro Kesongo mengingat adanya potensi letusan susulan.

“Kami tadi mengimbau ke masyarakat sekitar Kesongo ini agar tidak mendekat di lokasi penyemburan lumpur itu tadi, karena ada kandungan belerang gas yang beracun,”

“Beruntungnya tadi anginnya juga dari arah selatan, jadi aman, angin ke arah hutan semua. Jadi jauh dari pemukiman, dan Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” paparnya.