Pintasan.co, Subang – Warga Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang, digemparkan oleh munculnya gumpalan berwarna hitam yang turun ke area pesawahan pada Selasa (28/10).
Kejadian tak biasa tersebut membuat warga panik dan penasaran karena bentuknya menyerupai awan namun bergerak ke arah tanah.
Beberapa warga sempat mengabadikan peristiwa itu dengan ponsel dan membagikannya ke media sosial, menimbulkan berbagai spekulasi tentang penyebab kemunculan gumpalan misterius itu. Ada yang menduga akibat polusi industri, ada pula yang mengaitkannya dengan fenomena cuaca ekstrem.
Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung menegaskan bahwa gumpalan hitam itu tidak berkaitan dengan aktivitas atmosfer maupun proses alam.
“Dari hasil analisis data meteorologi, fenomena tersebut tidak menunjukkan ciri-ciri kejadian cuaca, awan, atau aktivitas atmosfer lain,” jelas Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu, dalam keterangan resminya, Rabu (29/10/2025).
Teguh menerangkan, awan terbentuk dari proses kondensasi uap air pada lapisan atmosfer tertentu dan memiliki karakteristik khusus yang bisa dilacak melalui citra satelit serta radar cuaca. “Fenomena yang terlihat di Patokbeusi tidak memenuhi kriteria itu, sehingga besar kemungkinan penyebabnya bukan berasal dari proses alamiah,” tambahnya.
BMKG juga menyebut akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menelusuri lebih lanjut sumber gumpalan hitam tersebut, mengingat potensi pencemaran lingkungan atau aktivitas manusia tidak dapat dikesampingkan.
Sementara itu, warga berharap pemerintah daerah dapat segera memberikan penjelasan resmi agar tidak menimbulkan kepanikan lebih luas. “Tadi sempat ramai, banyak yang keluar rumah lihat ke sawah karena penasaran,” ujar Rudi (45), salah seorang warga setempat.
Fenomena langka ini kini tengah menjadi perbincangan hangat di masyarakat, sembari menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut dari pihak berwenang.
