Pintasan.co, Jakarta – Program Pangan Dunia (WFP) telah menghentikan sementara distribusi makanan di Kamp Pengungsi Zamzam, Sudan, karena bentrokan yang semakin sengit antara tentara dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF).
Juru Bicara WFP Sudan, Leni Kinzli, dalam konferensi pers mingguan di Kantor PBB Jenewa pada Jumat (28/2), menyatakan bahwa pertempuran hebat di kamp Zamzam, yang terletak di wilayah Darfur Utara, memaksa WFP untuk menangguhkan sementara distribusi makanan dan bantuan gizi yang sangat dibutuhkan oleh para pengungsi.
Kinzli memperingatkan bahwa tanpa bantuan segera, ribuan keluarga di Zamzam akan menghadapi ancaman kelaparan dalam beberapa minggu ke depan.
Dia menekankan urgensi untuk melanjutkan pengiriman bantuan yang vital dengan aman dan tepat waktu.
“Untuk itu, pertempuran harus dihentikan dan organisasi kemanusiaan harus diberikan jaminan keamanan,,” ujarnya.
Kinzli juga memperingatkan bahwa dua juta orang di 27 lokasi di seluruh Sudan kini sedang atau akan segera menghadapi kelaparan.
Perang antara tentara Sudan dan RSF telah berlangsung sejak pertengahan April 2023, menyebabkan lebih dari 20.000 orang tewas dan 14 juta orang terpaksa mengungsi, menurut PBB dan otoritas setempat.
Namun, penelitian dari universitas-universitas di AS memperkirakan jumlah korban tewas sekitar 130.000 orang.
Seruan dari komunitas internasional dan PBB untuk mengakhiri konflik semakin meningkat, dengan peringatan tentang bencana kemanusiaan yang lebih besar karena jutaan orang terancam kelaparan dan kematian akibat kekurangan pangan.
Konflik ini telah menyebar ke 13 dari 18 negara bagian Sudan.