Pintasan.co, Jakarta – Korps HMI-Wati Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (KOHATI PB HMI) kolaborasi dengan Universitas Paramadina menggelar kegiatan Women’s Economic Security Forum 2025 di Universitas Paramadina, Jakarta, Jumat (23/5/2025).
Kegiatan tersebut mengusung tema “Menuju Indonesia Tangguh dan Inklusif”, sebagai bentuk komitmen dalam memperkuat peran perempuan Indonesia dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan merata.
Ketua Umum KOHATI PB HMI Sri Meisista, menyampaikan bahwa forum tersebut adalah wujud komitmen Kohati PB HMI dalam memperkuat kapasitas ekonomi perempuan dalam menjawab tantangan zaman.
“Forum ini merupakan wujud komitmen Kohati PB HMI dalam memperkuat ketahanan ekonomi perempuan melalui pendekatan yang tangguh dan inklusif. Di tengah dinamika global, forum ini diharapkan menjadi ruang strategis untuk berbagi ide, membangun jejaring, dan mendorong kolaborasi lintas sektor demi kemandirian ekonomi perempuan Indonesia, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang memberi ruang bagi perempuan untuk tumbuh, memimpin, dan berdaya” ujar Sri Meisista dalam sambutannnya.
Selain itu, Sewitri, S.E., M.Sos, Anggota DPD MPR RI selaku Keynote Speaker, dalam pidatonya dengan menyoroti pentingnya kebijakan negara yang berpihak pada perempuan.
“Perempuan Indonesia tidak hanya tulang punggung keluarga, tetapi juga kekuatan utama dalam menggerakkan perekonomian nasional. Kita butuh regulasi dan ekosistem yang lebih inklusif agar perempuan bisa menjadi pelaku utama dalam sektor ekonomi.” imbuh Sewitri, S.E., M.Sos, Anggota DPD MPR RI.
Kegiatan ini pun menghadirkan pembicara-pembicara inspiratif dari berbagai bidang yakni:
- Nurlia Apriyana – Dosen Universitas Paramadina, yang membahas pentingnya literasi ekonomi berbasis gender.
- Hendy Setiono – Founder & CEO Baba Rafi, yang berbagi strategi membangun usaha dari nol hingga skala internasional.
- Cut Emme Mutiara – Pengusaha dan FORHATI Nasional, yang mengangkat peran perempuan dalam UMKM dan komunitas.
- Ir. Sharmila – Wakil Ketua Umum HIPKA, yang menyoroti peran jaringan bisnis dalam menguatkan usaha perempuan.
- Irma Utari – Founder YEBO Topoki dan Pengurus BPC HIPMI Depok, yang berbagi pengalamannya membangun bisnis kreatif di era digital.
Kegiatan tersebut dihadiri juga oleh puluhan peserta dari kalangan mahasiswa, pelaku UMKM, aktivis, akademisi, hingga organisasi perempuan.
Diskusi-diskusi yang berlangsung menghasilkan sejumlah rekomendasi penting, antara lain: perlunya penguatan akses pembiayaan untuk pelaku usaha perempuan, pelatihan keterampilan digital, serta sinergi kebijakan lintas sektor yang mendukung kemandirian ekonomi perempuan.
Wahyuningati, Ketua Bidang Ekonomi Kreatif KOHATI PB HMI sekaligus penyelenggara kegiatan, menyampaikan harapan besarnya terhadap forum ini.
“Untuk itu forum ini hadir dan digagas sebagai ruang diskusi, tukar informasi, dan gagasan lintas sektor untuk memperkaya sudut pandang, dalam menyuarakan pengalaman, tantangan serta merumuskan solusi kolektif menuju sistem ekonomi yang inklusif, adil, dan partisipatif. Forum ini juga menjadi ruang promosi bagi produk-produk teman-teman KOHATI maupun HMI sebagai bentuk nyata dari kemandirian ekonomi yang sedang dibangun bersama.” ujar Wahyuningati.
Dengan terselenggaranya Women’s Economic Security Forum 2025, KOHATI PB HMI menegaskan kembali komitmennya untuk terus menjadi katalisator perubahan sosial dan ekonomi menuju Indonesia yang lebih tangguh, adil, dan inklusif.