Pintasan.co, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), mengingatkan agar tidak ada pihak yang bermain-main dengan distribusi elpiji dan minyak goreng.
Peringatan ini disampaikan setelah beberapa masalah terkait komoditas tersebut belakangan ini.
Zulhas menekankan pentingnya menjaga kelancaran distribusi elpiji dan minyak goreng, karena kedua barang tersebut menyangkut kebutuhan masyarakat luas, terutama menjelang bulan puasa.
“Kita harus benar-benar memperhatikan hal ini, jangan sampai ada yang main-main dengan gas, minyak goreng, cabai, atau gula, apalagi menjelang Ramadhan,” ungkap Zulhas saat meninjau Pasar Klender di Jakarta Timur pada Rabu (5/2/2025).
Kementerian Perdagangan mengungkapkan adanya dugaan penahanan distribusi Minyakita oleh produsen dan distributor.
Staf Ahli Menteri Perdagangan, Tommy Andana, menyampaikan hal ini dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Selasa (4/2/2025).
“Mereka menunda distribusi Minyakita ke pasar dengan tujuan mencari keuntungan lebih besar. Kami temukan motif ini berdasarkan pengawasan langsung di lapangan. Ini jelas melanggar peraturan yang ada,” tegas Tommy.
Menanggapi hal tersebut, Zulhas memastikan timnya akan terus memantau situasi di lapangan.
“Kami akan terus melakukan pengecekan. Saya baru saja mengecek ke Banyuwangi, karena bulan puasa sebentar lagi,” ujar Zulhas.
Ia juga memastikan bahwa distribusi elpiji 3 kilogram kini sudah kembali normal setelah sebelumnya mengalami kelangkaan.
“Alhamdulillah, masalah gas sudah selesai, semuanya lancar kembali setelah instruksi dari Presiden,” kata Zulhas.
Di sisi lain, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengaktifkan kembali seluruh pengecer elpiji 3 kilogram di Indonesia.
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa langkah ini diambil setelah mendapat perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
“Mulai hari ini, semua pengecer di Indonesia kembali aktif dengan sistem subpangkalan,” kata Bahlil di sebuah pangkalan elpiji di Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (4/2/2025).
Bahlil menambahkan bahwa pengecer elpiji akan dilengkapi dengan sistem untuk mengontrol penjualan, guna memastikan distribusi sesuai dengan tujuan subsidi.
“Ini untuk mengontrol pembelian, jumlah, dan harga, sehingga niat oknum yang tidak sesuai dengan subsidi bisa dihindari,” jelasnya.