Pintasan co, Jakarta – Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa harga bahan pokok yang terlalu murah di pasar menjadi salah satu penyebab deflasi di Indonesia.
Menurut Zulhas, harga kebutuhan pokok seperti sayuran dan bahan pangan lainnya saat ini terlalu rendah, sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan petani.
“Beberapa harga pangan terlalu murah, dan pemerintah belum mengambil langkah untuk mengatasinya,” ujar Zulhas di Komplek Istana Kepresidenan pada Jumat (4/10/2024).
Ia mencontohkan, harga cabai yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp40 ribu per kilogram, namun di pasar hanya Rp15 ribu. Sementara itu, harga telur saat ini Rp24 ribu, lebih rendah dari standar pemerintah sebesar Rp28 ribu. Kondisi ini, menurut Zulhas, dapat merugikan petani.
Zulhas juga bercanda bahwa ia mungkin akan dibully oleh publik karena menyebut harga pangan terlalu murah.
Lebih lanjut, Zulhas menduga peralihan musim menjadi faktor yang memicu penurunan harga pangan. Suplai yang berlimpah di musim hujan, terutama untuk komoditas seperti cabai dan bawang, turut menekan harga di pasar.
Namun, pemerintah masih memeriksa apakah penurunan harga ini disebabkan oleh faktor suplai atau karena daya beli masyarakat yang melemah.
Zulhas juga menyoroti bahwa penanganan inflasi lebih mudah dibandingkan deflasi, karena dalam penanganan inflasi, pemerintah daerah dapat dilibatkan. Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan sebesar 1,84 persen pada September 2024, namun secara bulanan terjadi deflasi sebesar 0,12 persen, membuat Indonesia mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut.