Pintasan.co – Dalam khazanah Islam, terdapat empat nabi yang menerima kitab suci dari Allah. Kitab-kitab ini diturunkan sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi umat manusia pada zamannya.

Setiap kitab suci memuat ajaran tauhid, hukum syariat, serta nilai-nilai moral dan etika yang diwahyukan melalui para rasul. Berikut adalah penjelasan mengenai empat nabi yang menerima kitab dari Allah beserta isi dan peran penting kitab-kitab tersebut.

Nabi Musa AS dan Kitab Taurat

Nabi Musa AS adalah nabi yang menerima Taurat sebagai kitab suci. Taurat diwahyukan kepada Musa di Gunung Sinai setelah peristiwa pesan Bani Israel dari mengurung Firaun.

Isi Kitab Taurat:

Taurat berisi sepuluh perintah Allah yang menjadi dasar ajaran agama pada masa itu, mencakup larangan menyembah berhala, kewajiban menghormati orang tua, serta hukum-hukum yang mengatur kehidupan sosial.

Kitab ini juga memuat berbagai kisah dan sejarah umat terdahulu, nasihat, serta hukum syariat yang harus dijalankan oleh Bani Israel, termasuk hukum-hukum terkait pernikahan, makanan halal, dan sanksi bagi pelanggaran.

Peran Taurat:

Taurat menjadi pedoman bagi Bani Israel untuk beribadah dan berperilaku sesuai dengan ajaran tauhid.

Ia mengajarkan keadilan, kasih sayang, serta ketundukan kepada Allah sebagai Tuhan yang Esa.

Nabi Daud AS dan Kitab Zabur

Nabi Daud AS menerima Zabur sebagai kitab suci dari Allah. Daud, selain sebagai nabi, juga merupakan raja yang bijaksana di kalangan Bani Israel. Zabur adalah kitab yang berisi pujian dan dzikir kepada Allah.

Isi Kitab Zabur:

Zabur terdiri dari kumpulan pujian , doa, dan dzikir yang menekankan kebesaran, keagungan, dan kemuliaan Allah.

Kitab ini tidak memuat hukum syariat, melainkan lebih fokus pada pengagungan terhadap Allah dan mengajak umat manusia untuk senantiasa bertasbih serta bersyukur.

Peran Zabur:

Zabur menjadi inspirasi bagi umat Bani Israel untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah dan dzikir.

Kitab ini menekankan pentingnya pengakuan akan kebesaran Allah dan menjadi sumber ketenangan batin melalui lantunan dzikir.

Nabi Isa AS dan Kitab Injil

Nabi Isa AS diutus kepada Bani Israel dengan membawa Injil sebagai kitab suci. Injil diturunkan untuk memperbaharui dan mendasarkan ajaran-ajaran yang telah diselewengkan oleh sebagian umat Yahudi dari Taurat.

Isi Kitab Injil:

Injil berisi ajaran cinta kasih , pengampunan, dan nasihat untuk hidup dalam kebaikan dan keikhlasan. Isa menekankan pentingnya mencintai sesama manusia serta memberikan perhatian khusus kepada orang-orang yang lemah dan miskin.

Baca Juga :  Ilmu Pengetahuan Kunci Menuju Kemajuan Umat

Injil juga mengandung berbagai mukjizat dan tanda-tanda keajaiban yang diberikan kepada Nabi Isa sebagai bukti kenabiannya, seperti menyembuhkan orang sakit, menghidupkan orang mati dengan izin Allah, serta membawa pesan kedamaian.

Peran Injil:

Injil bertujuan untuk memahami pemahaman tentang hukum-hukum Taurat yang telah diselewengkan serta mengajak umat Bani Israel untuk kembali kepada ajaran tauhid yang benar.

Kitab ini menekankan akhlak mulia dan hubungan cinta kasih antara manusia sebagai refleksi dari cinta kepada Allah.

Nabi Muhammad SAW dan Kitab Al-Qur’an

Nabi Muhammad SAW menerima Al-Qur’an , yang merupakan kitab suci terakhir dan menjadi penyempurna dari semua kitab sebelumnya. Al-Qur’an diwahyukan melalui Malaikat Jibril selama 23 tahun, dimulai dengan wahyu pertama di Gua Hira.

Isi Kitab Al-Qur’an:

Al-Qur’an mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk aqidah (keimanan) , ibadah (ritual keagamaan) , muamalah (hubungan sosial) , dan akhlaq (etika dan moral) .

Kitab ini berisi perintah dan larangan, kisah para nabi terdahulu, serta tanda-tanda kebesaran Allah di alam semesta.

Al-Qur’an juga berfungsi sebagai petunjuk bagi umat manusia untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah dan mencapai kebahagiaan dunia serta akhirat.

Peran Al-Qur’an:

Al-Qur’an menjadi pedoman hidup bagi seluruh umat manusia hingga akhir zaman, tidak terbatas pada suatu kaum atau waktu tertentu.

Kitab ini menjadi sumber hukum dalam Islam, di mana syariat Islam didasarkan pada ajaran Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad.

Al-Qur’an menjadi mukjizat terbesar Nabi Muhammad karena keindahan bahasa dan isinya yang tidak dapat ditiru oleh manusia.

Keempat kitab suci ini, yaitu Taurat , Zabur , Injil , dan Al-Qur’an , memiliki peran penting dalam menyampaikan wahyu Allah kepada umat manusia. Masing-masing kitab membawa ajaran yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan umat pada zamannya.

Namun, Al-Qur’an menjadi penyempurna dan pedoman akhir yang berlaku bagi seluruh umat manusia tanpa dibatasi oleh waktu atau tempat.

Para nabi yang menerima kitab suci ini telah menjalankan tugas mereka dengan penuh keikhlasan dan keteguhan.

Mereka diutus oleh Allah untuk membawa cahaya kebenaran di tengah kegelapan manusia, mengajarkan nilai-nilai tauhid , keadilan , kasih sayang , dan kehidupan yang bermoral.

Dengan mempelajari kitab-kitab ini, umat Islam dapat memahami lebih dalam tentang kehendak Allah dan menjalani hidup sesuai dengan petunjuk yang telah diturunkan oleh-Nya.