Pintasan.co, Jepara – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengandalkan dua inovasi unggulan dalam ajang Innovative Government Award (IGA) 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri.
Dua inovasi tersebut adalah Samsat Budiman (Samsat Badan Usaha Digital Mandiri) dan Digital Sister Vira Antar Obat.
Hal itu disampaikan oleh Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, saat paparan penilaian IGA 2024 secara daring di Pendopo Kabupaten Jepara, pada Senin (28/10/2024).
Sebagai informasi, inovasi Samsat Budiman dikembangkan oleh Badan Pengelola Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah sejak tahun 2022.
Program ini berkolaborasi dengan Tim Pembina Samsat Jateng, Bank Jateng, BPR/BKK, Bumdes, dan koperasi.
Layanan ini bertujuan untuk mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat perdesaan, terutama yang lokasinya jauh dari titik layanan Samsat.
Nana menjelaskan, “Latar belakang munculnya inovasi ini adalah adanya kendala keterbatasan titik layanan Samsat untuk pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).”
Selain itu, ia menambahkan bahwa layanan ini telah meningkatkan kepatuhan pembayaran wajib pajak, mengingat pembayaran kini dapat diangsur melalui Bumdes.
Adapun keunggulan dari layanan ini mencakup proses pembayaran PKB yang dapat diselesaikan di Bumdes tanpa perlu datang langsung ke kantor Samsat, serta fleksibilitas dalam melakukan pembayaran di desa.
Sementara itu, inovasi Digital Sister Vira Antar Obat, yang dikembangkan oleh RSUD dr Margono Soekarjo, merupakan penyederhanaan prosedur dari 23 langkah menjadi 14 langkah.
Fiturnya termasuk pembayaran obat dengan virtual account, videocall atau WhatsApp antara pasien dan petugas farmasi, pelacakan hantaran obat, serta rating kepuasan pasien.
Dengan sistem ini, pengguna dapat meningkatkan efisiensi waktu pelayanan, mempercepat proses pembayaran obat, serta menghemat biaya transportasi pasien karena tidak perlu berkunjung ke RSUD.
“Inovasi ini telah digunakan oleh 200 pasien, dengan sebaran 93 pasien dari Kabupaten Banyumas dan 107 pasien dari luar Kabupaten Banyumas. Bahkan, sekitar 24 rumah sakit telah melakukan studi banding atau replikasi inovasi ini,” beber Nana.
Nana menegaskan, Pemprov Jateng berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan mendorong seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menelurkan setidaknya satu inovasi setiap tahun.
Sementara itu, Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, menyatakan bahwa inovasi sangat diperlukan untuk pelayanan publik.
“Tugas kita membangun inovasi dan kolaborasi agar apa yang kita targetkan untuk peningkatan pelayanan masyarakat dapat terpenuhi. Inovasi dari Jawa Tengah ini mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, juga sudah berkolaborasi dengan bank dan pihak lain seperti Bumdes.” tambahnya.