Pintasan co, Jakarta – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia dalam sepekan mendatang.

BMKG memproyeksikan peningkatan intensitas hujan pada masa peralihan musim yang terjadi saat ini, yang dapat disertai angin kencang, petir, serta risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

“Sebagian besar wilayah Indonesia berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai kilat dan angin kencang dalam beberapa hari ke depan,” ujar Prakirawan Cuaca BMKG, Hasmororini Sulistami, pada Selasa (5/11/2024).

Menurut BMKG, perubahan cuaca ini diperkirakan akan berdampak di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, serta sebagian besar wilayah Papua, termasuk Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

Peningkatan curah hujan khususnya terpantau di wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan.

BMKG menjelaskan bahwa cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk melemahnya siklon tropis Kong-re dan aktifnya gelombang Rossby ekuator di sekitar Sumatera, Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara.

Selain itu, BMKG juga memantau keberadaan siklon tropis Yinxing di Samudra Pasifik Timur dekat Filipina, yang memengaruhi kondisi cuaca di beberapa bagian Indonesia.

“Keberadaan siklon tropis Yinxing berdampak pada distribusi hujan yang tidak merata, dengan potensi hujan deras di sejumlah wilayah tertentu,” jelas Hasmororini.

BMKG meminta masyarakat untuk mengambil langkah pencegahan, seperti membersihkan saluran air, memperkuat bangunan, menyiapkan perlengkapan darurat, dan menghindari lokasi-lokasi rawan banjir atau longsor.

“Selain itu, penting bagi masyarakat untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi, terutama bagi mereka yang berada di daerah rawan,” tambah Hasmororini.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap memperbarui informasi terkait prakiraan cuaca dan potensi bencana melalui kanal resmi BMKG, serta mempersiapkan rencana evakuasi jika diperlukan.

Baca Juga :  Puncak Musim Hujan dan Cuaca Ekstrem di Jatim Hingga 5 Februari