Pintasan.co, Sulawesi Tengah – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) berkomitmen untuk meningkatkan produksi pangan dan mengatasi masalah kerawanan pangan melalui program inovatif bernama Brida Pakaopumo Ranga.
Kepala Bidang Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Sulteng, Hasim R, di Palu, Sabtu, menjelaskan bahwa Brida Pakaopumo Ranga adalah program yang menggabungkan riset dan inovasi dengan pemanfaatan potensi lokal, serta penerapan teknologi tepat guna untuk mendukung peningkatan produksi pangan dan mengurangi kerawanan pangan.
Inovasi ini merupakan kelanjutan dari program Tetra Pandu (Terminal dan Transportasi Pangan Terpadu) yang digagas oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulteng.
Fokus utamanya adalah memperkuat ketahanan pangan di wilayah-wilayah yang menghadapi kesulitan dalam penyediaan pangan.
Sebagai langkah konkret, Brida Sulteng mengadakan lokakarya penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi desa-desa rawan pangan dan mencari solusi melalui penerapan program Brida Pakaopumo Ranga.
Dalam lokakarya ini, beberapa desa dengan tingkat kerawanan pangan tinggi, seperti Desa Bainaa Barat (Kabupaten Parigi Moutong), Kelurahan Watusampu (Kota Palu), dan Desa Ongulara (Kabupaten Donggala), menjadi fokus pembahasan.
Hasim menambahkan bahwa lokakarya ini bertujuan untuk memperluas kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam menemukan solusi untuk mengatasi masalah pangan di desa-desa tersebut.
Kegiatan ini juga memberikan kesempatan untuk mendalami potensi serta tantangan yang dihadapi desa-desa rawan pangan, melalui diskusi mendalam dengan pihak pemerintah dan akademisi.
Diharapkan, inovasi Brida Pakaopumo Ranga dapat mempercepat pencapaian ketahanan pangan di daerah-daerah yang rawan pangan, dengan pendekatan yang lebih terintegrasi, berkelanjutan, dan berbasis pada pemberdayaan masyarakat lokal.
Hasim berharap bahwa melalui program ini, berbagai elemen masyarakat dapat terlibat dalam proses penelitian dan pengembangan guna meningkatkan ketahanan pangan secara efektif.