Pintasan.co, Umbulharjo – Pemkot Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dengan meningkatkan penggunaan Bahasa Indonesia.
Salah satu langkahnya adalah dengan mengadakan Sosialisasi dan Simulasi Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) untuk ASN Pemkot Yogyakarta.
Sekretaris Dinas Kebudayaan Tri Sotya Atmi menegaskan pentingnya penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dalam aktivitas pelayanan publik.
Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi dan simbol identitas nasional yang penting untuk mempererat keberagaman bangsa.
“Sebagai kota budaya, Yogyakarta memiliki tanggung jawab istimewa dalam pelestarian Bahasa Indonesia, sekaligus memanfaatkan keistimewaannya untuk memperkuat identitas nasional. ASN di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta harus menjadi teladan dalam penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam penyusunan dokumen, komunikasi publik, maupun pelayanan masyarakat,” kata Tri Sotya Atmi.
Peningkatan kemampuan berbahasa Indonesia juga mendukung tata kelola pemerintahan yang transparan dan berorientasi pada pelayanan berkualitas.
“Dengan berbahasa Indonesia secara profesional, mendukung pelayanan publik yang komunikatif dan jelas, serta mengukuhkan Yogyakarta sebagai pusat budaya nasional,” jelasnya.
Tri Sotya Atmi berharap ASN di Pemkot Yogyakarta menjadi duta Bahasa Indonesia yang unggul dan berbudaya.
Selain itu, Kepala Seksi Bahasa dan Sastra Dinas Kebudayaan Ismawati Retno Wigiarti menyebutkan kegiatan lain yang telah diselenggarakan.
Selain UKBI, Dinas Kebudayaan juga mengadakan Pawiyatan Jawi seperti Busana, Unggah-Ungguh, dan Salah Kaprah Basa untuk ASN.
Pawiyatan Jawi bertujuan mendorong ASN untuk mengintegrasikan budaya lokal dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari.
“ASN yang mengintegrasikan nilai-nilai budaya Jawa dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari akan berperan penting dalam membangun citra Yogyakarta sebagai daerah yang kuat berakar pada tradisi, namun tetap modern dan profesional dalam pelayanan,” ujarnya.
Ismawati berharap kegiatan serupa dapat menjangkau lebih banyak peserta untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Peserta dari Dinas Lingkungan Hidup, Ani Lisnawati, merasa terbantu oleh pelatihan UKBI dalam mendalami Bahasa Indonesia yang benar.
“Ini sangat membantu kami untuk mendalami Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Khususnya bagi saya yang sering membuat surat menyurat dalam pelayanan masyarakat. Karena saya di bagian sekretariat. Sehingga, penggunaan Bahasa Indonesia ini penting diperdalami,” ungkap Ani.