Pintasan.co, Yogyakarta – Pemerintah Kota Yogyakarta telah mulai menyalurkan gerobak sampah untuk mengangkut limbah rumah tangga ke depo.
Upaya ini dilakukan sebagai tanggapan atas berbagai keluhan warga mengenai kondisi gerobak sampah di lingkungan mereka yang dinilai kurang layak.
Terbaru, Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, secara langsung menyerahkan satu unit gerobak sampah kepada warga Kampung Ketanggungan, Kemantren Wirobrajan, Selasa (15/4/25).
Penyerahan tersebut berlangsung di Masjid Al-Barokah Warrohmah, usai pelaksanaan safari subuh bersama jajaran Forkompimda.
“Kebutuhan terakhir 42 gerobak, yang sudah tidak layak atau kurang representatif. Sekarang tinggal sisa 38, kita dapat bantuan dari PDAM dan lain-lain,” tandasnya.
Perlu diketahui, sejak awal tahun 2025 Pemkot Yogyakarta telah menjalankan program penanganan sampah berbasis wilayah.
Dalam program ini, warga tidak lagi diperbolehkan membuang sampah langsung ke depo, melainkan harus memanfaatkan layanan pengangkutan sampah oleh penggerobak.
“Makanya, kebutuhan gerobak sampah kita upayakan bisa terpenuhi dulu. Sementara ini saya carikan bantuan-bantuan dulu,” terang Hasto.
Ke depannya, melalui realisasi APBD Perubahan 2025, Pemkot Yogyakarta berencana mengadakan sekitar 600 unit gerobak sampah sekaligus.
Pengadaan ini didanai dari anggaran yang sebelumnya dialokasikan untuk pembelian mobil dinas baru bagi Wali Kota dan Wakil Wali Kota, namun sejak awal telah dibatalkan.
“Mobil dinas Wali Kota dan Wakil Wali Kota harganya bisa sampai Rp3 miliar. Mobil dinas masih ada kok, alat transportasi sudah terlampau banyak,” ujarnya.
“Sehinggga, nanti di Juli itu kita akan ada pengadaan sekitar 600 gerobak sampah. Per RW saya beri satu, biar digunakan untuk back up lah,” urai Hasto.
Ia menyampaikan bahwa saat ini terdapat 1.136 penggerobak yang aktif, seluruhnya merupakan warga Kota Yogyakarta. Meski begitu, ia mengakui bahwa dari total 616 RW yang ada di kota tersebut, masih terdapat beberapa yang belum memiliki petugas penggerobak.
“Kita akan komunikasikan dengan Pak Lurah, Pak Camat, kita minta untuk mencari solusi. Memang ada beberapa tempat yang harus kita carikan solusi itu,” tandas Wali Kota.
“Rencana ke depan akan kita bentuk koperasi penggerobak, supaya kita bisa memperhatikan. Suatu saat kalau ada rezeki bisa kita belikan sepatu, sarung tangan dan seragam,” imbuhnya.
Ketua RT 44 RW 09 Ketanggungan, Supriadi, mengungkapkan bahwa sebelumnya wilayahnya belum memiliki fasilitas gerobak sampah maupun petugas pengangkutnya.
Karena itu, ia merasa bersyukur karena keluhan yang disampaikannya saat menghadiri open house Wali Kota Yogya pada Rabu pekan lalu segera mendapatkan tanggapan.
“Selama ini kita masih buang di depo secara kolektif, dengan izin DLH. Nah, sekarang kita tinggal mencari tenaga penggerobaknya saja,” ucapnya.