Pintasan.co, Jakarta – Pemerintah China mengumumkan penerapan pembatasan visa secara timbal balik terhadap sejumlah individu asal Amerika Serikat yang dianggap bersikap negatif terkait isu Xizang (Tibet).
Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, dalam konferensi pers rutin pada Senin (14/4).
Langkah tersebut merupakan respons atas kebijakan serupa dari pihak AS yang membatasi visa bagi pejabat China dengan alasan keterlibatan mereka dalam isu Xizang.
Menanggapi hal itu, Lin menegaskan bahwa urusan Xizang sepenuhnya merupakan masalah domestik China.
Ia juga menyebut bahwa tindakan AS yang menggunakan pembatasan visa sebagai alat tekanan adalah pelanggaran terhadap hukum internasional serta prinsip-prinsip dasar dalam hubungan antarnegara.
“Xizang terbuka. China menyambut kawan-kawan asing untuk berkunjung, bepergian, dan berbisnis di Xizang,” ujar Lin.
Lebih lanjut, Lin menegaskan bahwa China menolak segala bentuk campur tangan pihak luar dalam urusan Xizang, baik dengan alasan hak asasi manusia, agama, maupun budaya.