Pintasan.co, Magelang – Tujuh santri dari Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Sawangan, Magelang masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Mereka harus dirawat inap karena membutuhkan penanganan medis lanjutan. Enam orang dirawat di RSUD Merah Putih, sementara satu santri lainnya dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito di Yogyakarta.
“Hari ini (pasien) pulang satu. Yang masih dirawat di RSUD Merah Putih ada enam,” kata Direktur Utama RSUD Merah Putih, dr Leli Puspitowati dalam pesan singkatnya, Minggu (27/4/2025).
Para santri tersebut memerlukan penanganan lanjutan karena luka yang mereka alami, seperti operasi akibat patah tulang.
Beberapa di antaranya masih dalam tahap observasi karena menunjukkan gejala tertentu. Dokter umum RSUD Merah Putih, Dicky Bagus Pratama, menjelaskan kondisi terkini para santri yang masih dirawat.
“Beberapa mengalami luka-luka, ada yang patah di bagian lengan, dan ada yang mengalami cedera kepala ringan. Semuanya dalam kondisi stabil. Memang kemarin, pada Jumat, rumah sakit kami menjadi rujukan kejadian luar biasa yang menimpa salah satu pondok pesantren di Magelang,” kata Dicky.
Ia menjelaskan, total korban yang datang ke RSUD Merah Putih berjumlah 29 orang, dengan rincian empat korban sudah dalam kondisi meninggal dunia saat tiba di rumah sakit.
“Satu korban lainnya kami rujuk ke RSUP Sardjito karena membutuhkan perawatan lanjutan. Dari 24 korban lainnya, 17 di antaranya cukup menjalani rawat jalan, sedangkan tujuh korban harus menjalani perawatan inap di sini,” ujarnya.
Sebelumnya, diberitakan bahwa tembok kolam penampungan air di pondok tersebut roboh dan menimpa puluhan santri yang tengah bersiap mandi pada Jumat (25/4/2025) sekitar pukul 10.30 WIB.
Insiden ini mengakibatkan 29 santri menjadi korban, terdiri dari 25 orang yang mengalami luka-luka dan empat lainnya meninggal dunia.