Pintasan.co, Jakarta – Untuk pertama kalinya, pejabat militer tertinggi Rusia mengonfirmasi bahwa pasukan Korea Utara telah terlibat dalam perang Rusia melawan Ukraina, saat melakukan pembicaraan dengan Presiden Vladimir Putin.
Valery Gerasimov, Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia, mengonfirmasi keterlibatan pasukan Korea Utara dalam konferensi video dengan Putin pada Sabtu (26/4).
Gerasimov menyatakan bahwa pasukan Korea Utara memiliki peran penting dalam membebaskan wilayah perbatasan Kursk.
“Saya ingin menunjukkan partisipasi personel militer dari Republik Rakyat Demokratik Korea dalam pembebasan wilayah perbatasan Kursk, yang sesuai dengan Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif antara negara kita, memberikan bantuan signifikan dalam mengalahkan kelompok penyerang dari angkatan bersenjata Ukraina,” ujarnya dalam transkrip yang dipublikasikan di situs web Kremlin.
Gerasimov juga memuji tentara dan perwira Tentara Rakyat Korea yang bekerja sama dengan pasukan Rusia dalam misi tempur, menekankan profesionalisme, keteguhan, keberanian, dan kepahlawanan mereka dalam menghadapi invasi Ukraina.
Pengakuan ini menjadi yang pertama kali dari pejabat Rusia terkait pengerahan pasukan Korea Utara. Sementara itu, Korea Utara belum mengonfirmasi keterlibatannya dalam konflik tersebut.
Diperkirakan Korea Utara telah mengirim sekitar 14.000 pasukan untuk berperang di Ukraina sejak Oktober tahun lalu guna mendukung Moskow, termasuk tambahan sekitar 3.000 pasukan pada tahun ini, menurut pejabat Korea Selatan.
Pada pertemuan puncak Juni tahun lalu, Presiden Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menandatangani perjanjian kemitraan, di mana mereka berkomitmen untuk memberikan dukungan militer tanpa penundaan jika salah satu pihak diserang.
Sementara itu, militer Ukraina membantah klaim Rusia tentang pasukan Ukraina yang mundur dari wilayah Kursk, menurut laporan Reuters.