Pintasan.co, Jakarta – Rumah Politik Indonesia (RPI) merilis hasil survei terbaru mengenai evaluasi publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam enam bulan pertama masa jabatan mereka.
Survei ini menunjukkan bahwa 76,5% responden menyatakan puas terhadap kinerja pemerintah.
Direktur Eksekutif RPI Fernando Emas mengungkapkan bahwa angka kepuasan tersebut mengindikasikan tingkat penerimaan publik yang tinggi terhadap langkah-langkah kebijakan pemerintah saat ini.
Sebanyak 15,8% responden menyatakan tidak puas, sementara sisanya tidak menjawab atau tidak tahu.
“Mayoritas publik menilai positif kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran. Ini terlihat dari tingginya kepuasan di berbagai sektor seperti pendidikan (77,8%), kesehatan (76,8%), sosial budaya (73,5%), pertahanan dan keamanan (73,6%), politik dan stabilitas nasional (70,6%), hukum (65,4%), serta ekonomi (64,5%),” ujar Fernando saat memaparkan hasil survei dalam diskusi bertajuk “Pandangan Publik Terhadap Kinerja Pemerintahan Prabowo-Gibran dalam Satu Semester” di Jakarta, Selasa (29/4/2025).
Survei ini juga menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran cukup tinggi.
Sebanyak 40,3% responden mengaku cukup percaya, 39,6% percaya, dan 9,5% sangat percaya. Hanya sebagian kecil yang tidak percaya atau memilih tidak menjawab.
Fernando juga menyoroti bahwa citra pribadi Presiden Prabowo Subianto dinilai positif oleh masyarakat.
“Penilaian publik terhadap Prabowo sebagai sosok tegas, berwibawa, berani, dan bijaksana menempati posisi tertinggi sebesar 18,9%. Selain itu, beliau juga dinilai mengayomi, sabar, ramah, jujur, dan dapat dipercaya,” katanya.
Tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Prabowo secara pribadi mencapai 85,4%.
Fernando menyebut lima isu utama yang menjadi alasan kepuasan publik, yakni keberhasilan diplomasi internasional, penguatan pertahanan nasional, penguatan demokrasi, peluncuran program makan bergizi gratis, serta peningkatan pendapatan negara.
Meski begitu, survei mencatat bahwa ketidakpuasan publik sebagian besar disebabkan oleh penilaian terhadap perilaku jajaran kabinet yang dinilai belum maksimal.
Survei RPI ini dilakukan pada 18–24 April 2025 dengan melibatkan 1.310 responden yang tersebar di 30 provinsi di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan teknik multistage random sampling.
Margin of error survei sebesar ±2,48% pada tingkat kepercayaan 95%.