Pintasan.co, MalangTKI asal malang tinggal di jepang, antusias untuk mendukung Timnas Indonesia melawan Jepang cukup tinggi. TKI tersebut bahkan rela cuti kerja dan menempuh perjalanan 4 jam untuk sampai di Suita Football City Stadium, Osaka, tempat pertandingan digelar.

Puluhan Aremania ini adalah para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang sehari-harinya mengais nafkah di Negeri Matahari Terbit itu. Mereka tak segan menggunakan uang pribadi demi mendukung Timnas Garuda.

Terutama di laga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Laga Jepang menjamu Timnas Indonesia dihelat pada Selasa (10/6/2025) malam waktu Jepang.

Debi Purwanto, TKI asal Malang, Jawa Timur yang bekerja di Kagawa Ken, Jepang, mengatakan dirinya bersama teman-temannya siap memberi dukungan kepada timnas Indonesia. Ia bahkan mengaku rela mengajukan cuti kerja.

“Saya bersama 25 orang yang bekerja di Kagawa Ken mengajukan cuti kerja 2 hari untuk melihat dan mendukung langsung Timnas melawan Jepang,” kata Debi, Selasa (10/6/2025).

Ketua Aremania Japan ini mengungkapkan, untuk bisa menyaksikan laga Jepang vs Indonesia, ia dan teman-temannya harus menempuh perjalanan 4 jam.

Tidak hanya cuti kerja yang dikorbankan, tetapi juga mereka harus merogoh koceknya sendiri. Ongkos itu untuk transportasi dan tiket masuk ke Suita Football City Stadium, Osaka.

“Untuk menuju ke Osaka dari Kagawa Ken membutuhkan waktu perjalanan 4 jam. Saya naik Chikatetsu atau kereta bawah tanah,” ujarnya.

“Untuk bisa kesana (Osaka), saya dan teman-teman harus mengeluarkan uang Rp 3 juta, dan beli tiket masuk ke stadion 600 yen atau setara Rp 600 ribu. Nanti juga ada 60 orang Aremania Japan yang akan datang ke stadion dukung Timnas,” sambungnya.

Debi berharap kedatangannya bersama puluhan Aremania dapat mendongkrak semangat Timnas. Apalagi peluang Timnas Garuda lolos ke Piala Dunia masih terbuka.

“Kami ingin Timnas Indonesia aman untuk menembus Piala Dunia, dengan posisi 4 harus menang melawan Jepang malam ini,” pungkasnya.

Baca Juga :  Ahmad Luthfi Siap Dilantik sebagai Gubernur Jateng, Melakukan Pemeriksaan Kesehatan di Kemendagri