Pintasan.co, Jakarta – Iran mengeluarkan peringatan tegas kepada negara-negara di kawasan Teluk Persia agar tidak mengizinkan wilayah mereka dijadikan pangkalan serangan militer oleh Amerika Serikat.

Peringatan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan akibat retorika Presiden AS Donald Trump terkait dugaan pengembangan senjata nuklir oleh Iran.

Menurut laporan media-media Arab pada Rabu, 18 Juni 2025, peringatan Iran tersebut disampaikan melalui jalur diplomatik Qatar kepada sejumlah negara, termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan lainnya.

Teheran menegaskan bahwa negara mana pun yang mengizinkan penggunaan wilayahnya untuk serangan AS akan dianggap sebagai target sah dalam konflik.

Dikutip dari Press TV pada Kamis, 19 Juni 2025, pernyataan Iran ini menyusul tuduhan berulang dari Trump dalam beberapa hari terakhir bahwa Iran tengah membangun senjata nuklir.

Ia bahkan mengisyaratkan kemungkinan aksi militer langsung, yang disebut-sebut atas dorongan dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Namun, laporan dari media Amerika menyebut sejumlah penasihat senior Gedung Putih justru menolak opsi militer, mengingat potensi konflik yang bisa meluas dan sulit dikendalikan.

Menanggapi situasi tersebut, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, dalam pidato video pada Rabu sore, menyatakan bahwa Iran tidak akan tunduk terhadap ancaman dari negara mana pun.

Ia menegaskan bahwa bangsa Iran tidak bisa dipaksa dengan tekanan militer.

“Mereka yang benar-benar memahami sejarah dan karakter bangsa Iran, tidak akan pernah berbicara kepada kami dengan bahasa ancaman,” ujar Khamenei.

Ia menambahkan bahwa setiap agresi militer dari AS akan menimbulkan konsekuensi serius yang tidak bisa diperbaiki.

Diketahui, AS memiliki beberapa pangkalan militer di wilayah Teluk, termasuk di Qatar, Bahrain, UEA, Yordania, dan Arab Saudi. Iran memperingatkan bahwa semua fasilitas itu dapat menjadi target jika Washington melancarkan serangan dari sana.

Baca Juga :  India Larang Impor dan Transit Barang dari Pakistan karena Alasan Keamanan Nasional

Sebagai catatan, Iran pernah menunjukkan kapabilitas militernya dengan menyerang pangkalan AS Ain al-Assad di Irak secara presisi menggunakan rudal balistik, sebagai balasan atas pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani pada Januari 2020.