Pintasan.co, Jakarta – Pramono Anung, Gubernur Jakarta, mengungkapkan bahwa ia sedang fokus pada proses modernisasi tanpa mengabaikan kualitas hidup warganya.
Pada perayaan Hari Ulang Tahun ke-498 Jakarta, dia menegaskan bahwa kawasan Dukuh Atas akan menjadi area yang terintegrasi dan bebas dari kabel yang semrawut.
“Transformasi Jakarta tidak hanya berfokus pada modernisasi, namun juga menyatu aspek keberlanjutan dan kualitas hidup warganya dengan mengintegrasikan teknologi, inklusivitas sosial, kebersamaan lingkungan, dan tata kelola adaptif melalui pengembangan kawasan Transit Oriented Development atau TOD di kawasan Dukuh Atas, dengan konsep tinggal bergerak, terkoneksi, semua di satu kawasan,” ujar Pramono Anung di DPRD Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat dilansir dari Liputan6.com, Minggu (22/6/2025).
Gubernur Jakarta itu menyatakan bahwa penertiban kabel yang semrawut merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan daya saing dan estetika Jakarta di tingkat global.
Pramono Anung menambahkan bahwa proses ini dimulai dari Kebon Baru dan akan dilanjutkan ke sembilan lokasi lainnya serta seterusnya. “Peluncuran Benjamin S Award sebagai apresiasi terhadap kelurahan dengan kinerja terbaik. Penurunan kabel di Keboyaran Baru dan groundbreaking pembangunan jaringan utilitas di 9 lokasi untuk mewujudkan Jakarta cantik tanpa kabel,” ucapnya
Bahkan, dia pun ingin Jakarta bisa masuk dalam daftar 50 besar kota di global, dengan citra yang kuat sebagai kota yang hidup 24 jam, mengedepankan nilai, budaya, literasi, dan rekreasi yang sehat.
Oleh karena itu, Pramono menyatakan bahwa salah satu langkah yang diambil adalah mengoptimalkan jam operasional taman, perpustakaan, museum, dan planetarium.
“Upaya ini akan diintegrasikan lebih lanjut untuk membangun Jakarta dengan citra kawasan ASEAN terdepan. Berbagai program quick win bukan hanya menjadi capaian dalam jangka pendek, namun akan terus dilanjutkan, diperkuat, dan diintegrasikan dalam kebijakan serta program strategis daerah,” imbuh Pramono.
