Pintasan.co, Luwu Timur – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melalui Dinas Kesehatan, bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten, secara resmi melepas Tim Pendamping Gizi Desa (TPGD) dalam rangka mendukung pelaksanaan Program Aksi Serentak Sadar Gizi (ASS) tahun 2025.
Acara penerimaan dan penjemputan TPGD ini digelar di Aula Sasana Praja, Kantor Bupati Luwu Timur, Senin (28/07/2025), seperti dikutip dari warta.luwutimurkab.go.id.
Acara ini dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah, H. Bahri Suli, yang hadir mewakili Bupati Luwu Timur.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Kepala Dinas Kesehatan, dr. Adnan D. Kasim, para Camat, Kepala Desa, serta jajaran kader PKK Kabupaten dan Desa, termasuk para anggota Tim Aksi Stop Stunting yang terdiri atas dokter, pendamping gizi, dan kader desa.
Dalam sambutannya, Bahri Suli menegaskan bahwa penanganan stunting telah menjadi fokus nasional dan juga menjadi prioritas daerah.
Oleh karena itu, partisipasi aktif para pendamping gizi di lapangan menjadi krusial untuk menurunkan angka stunting di Luwu Timur, terutama di desa-desa lokus yang telah ditetapkan.
“Kami menyambut baik kehadiran para pendamping yang akan bertugas selama 90 hari di 21 desa dan kelurahan terpilih. Kolaborasi lintas sektor dengan intervensi berbasis data diharapkan mampu memberikan solusi konkret dalam penanganan stunting,” ujar Bahri, sebagaimana diberitakan oleh warta.luwutimurkab.go.id (31/7/2025).
Ia juga menyampaikan bahwa para pendamping merupakan tenaga yang berkompeten dan berdedikasi, yang akan bersinergi dengan pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen warga dalam mendampingi keluarga-keluarga yang membutuhkan perhatian khusus dalam hal gizi.
Program intervensi akan difokuskan di Rumah Gizi yang telah ditetapkan, dengan sejumlah kegiatan seperti pemberian makanan tambahan, distribusi multivitamin dan susu untuk ibu hamil, edukasi gizi, serta fasilitasi pelayanan kesehatan.
Target program ini mencakup 630 anak dengan masalah gizi serta 42 ibu hamil dengan kondisi Kekurangan Energi Kronis (KEK), berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Luwu Timur.
“Kita berharap program ini tidak hanya menyentuh angka, tetapi benar-benar menjadi perubahan nyata di lapangan. Mari bersama jadikan desa lokus sebagai model sukses dalam menekan angka stunting,” tutur Bahri Suli, mengutip pernyataan dalam laporan warta.luwutimurkab.go.id (31/7/2025).
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, dr. Adnan D. Kasim, dalam paparannya menjelaskan konsep dan pelaksanaan Program Pendampingan Gizi sebagai bagian dari Aksi Stop Stunting.
Ia juga memandu sesi dialog terbuka guna menjawab berbagai kendala teknis yang mungkin muncul selama pelaksanaan program di lapangan.
Sebagai informasi, ke-21 desa dan kelurahan yang menjadi sasaran dalam program ini meliputi: Desa Jalajja, Lauwo, Lagego, Burau Pantai, Lumbewe, Cendana Hijau, Lampenai, Bawalipu, Arolipu, Tarengge, Wonorejo, Kasintuwu, Wonorejo Timur, Maleku, Mekar Sari, Pertasi Kencana, Kalaena Kiri, Tawakua, Tampinna, Taripa, dan Wewangriu.