Pintasan.co, Pasuruan – Bebas stunting itulah harapan bagi semua orang terutama orang yang berada di kota Pasuruan. Tepatnya di Kelurahan Trajeng, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan. Di kelurahan ini memiliki program apresiasi berupa reward bagi anak yang berhasil ‘lulus stunting’ atau keluar dari status gizi kurang. Inovasi ini dinilai mampu memotivasi keluarga untuk lebih memperhatikan gizi, pola asuh, dan kesehatan anak.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pasuruan, Suryani Firdaus, mengaku terkesan dengan inovasi tersebut. Ia mengapresiasi dengan penuh suka cita dengan memberikan reward ke keluarga yang berhasil di Kelurahan Trajeng. Menurutnya langkah tersebut mampu menjadi inspirasi bagi wilayah lain.
“Pendekatan kreatif seperti ini patut dicontoh. Keberhasilan anak keluar dari stunting adalah kemenangan keluarga sekaligus keberhasilan bersama dalam mencetak generasi sehat dan cerdas,” kata Suryani saat menghadiri Grebek Stunting di Kelurahan Trajeng, Kecamatan Panggungrejo, Selasa (12/8/2025).
Inovasi ini sebagai motivasi dan merupakan bagian dari langkah berkelanjutan dari Pemerintah Kota Pasuruan untuk menurunkan angka stunting sekaligus meningkatkan kesadaran orang tua terhadap pentingnya tumbuh kembang anak.
Berdasarkan data yang dihimpun, terdapat 42 anak di Kelurahan Trajeng yang terindikasi stunting. Dengan inovasi reward bagi anak yang berhasil ‘lulus stunting’, angka tersebut diharapkan cepat diturunkan.
“Keberhasilan menekan angka stunting memerlukan sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan peran aktif keluarga. Anak sehat lahir dari orang tua yang hebat. Stunting bukan hanya soal gizi, tetapi juga pola asuh, kebersihan lingkungan, serta perhatian penuh dari orang tua. Di Trajeng ini saya melihat semangat warganya luar biasa,” jelasmya.
Secara keseluruhan, jumlah anak yang mengalami stunting di Kota Pasuruan tercatat sebanyak 632 anak, yang tersebar di berbagai kelurahan. Pemerintah dengan komitmennya menargetkan penurunan angka tersebut hingga di bawah 5 persen pada 2025.
Rangkaian Grebek Stunting di Trajeng meliputi Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), makan bersama, serta pembagian Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa susu, ikan, telur, sayur, dan ayam. Bantuan ini akan disalurkan secara rutin melalui Posyandu selama 12 minggu untuk memastikan perbaikan gizi berkelanjutan, di seluruh kelurahan.