Pintasan.co, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa target lifting minyak nasional dalam APBN 2025 berhasil tercapai.
Hingga awal November 2025, produksi minyak telah menembus angka 605 ribu barel per hari, melebihi target yang ditetapkan pemerintah.
“Alhamdulillah, dari Januari hingga November tahun ini, produksi minyak kita sudah mencapai lebih dari 605 ribu barel per hari. Target APBN sebesar 605 ribu barel sudah terlampaui,” ujar Bahlil usai bertemu Presiden di Istana Negara, Jakarta, Senin (3/11/2025).
Selain capaian lifting minyak, Bahlil juga melaporkan perkembangan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) di sektor energi.
Ia menyebut realisasi PNBP Kementerian ESDM telah mencapai sekitar 74–75 persen dari total target Rp260 triliun yang ditetapkan dalam APBN 2025.
Dalam kesempatan itu, Bahlil menyampaikan progres program listrik desa. Sesuai arahan Presiden Prabowo, pemerintah menargetkan seluruh desa dan dusun di Indonesia sudah teraliri listrik sepenuhnya pada tahun 2029–2030.
“Dari total 5.700 desa dan 4.400 dusun, seluruhnya ditargetkan tuntas sesuai jadwal. Beberapa lokasi bahkan sudah mulai diresmikan,” jelasnya.
Bahlil juga menyampaikan kabar baik terkait kemandirian energi nasional. Ia memastikan bahwa pada tahun 2026, Indonesia tidak lagi melakukan impor solar.
Hal ini sejalan dengan penyelesaian proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) kilang Balikpapan yang dijadwalkan diresmikan pada 10 November 2025.
“Jika program biodiesel B50 terus kita dorong, pasokan solar dalam negeri bisa surplus dan bahkan berpotensi untuk diekspor,” kata Bahlil.
