Pintasan.co, JakartaDirektur Eksekutif Anatomi Pertambangan Indonesia, Riyanda Barmawi, menyampaikan bahwa mereka sedang melakukan identifikasi terkait mafia-mafia tambang yang ada di Maluku Utara.

“Sejumlah dalang dan aktor dari mafia tambang ini kita sedang identifikasi lebih lanjut kira-kira siapa saja dalang dibalik mafia perizian proses maupun proses pertambangan di Maluku Utara”, ujar Riyanda Barmawi usai gelar Talk Show dan Konferensi pers di Prodem Jl. Veteran I No. 26 Gambir Jakarta Utara.

Kegiatan yang dilaksanakan Anatomi Pertambangan Indonesia (API) dengan mengusung tema “Menguak Aktor dan Dalang Mafia Tambang di Maluku Utara”, dilaksanakan di Prodem Jl. Veteran I No. 26 Gambir Jakarta Utara, Jumat (14/11/2025).

“Kita tidak langsung menyebut namanya, tapi kita akan mengindentifikasi lebih lanjut dan memvalidasi untuk bisa kita ungkap ke publik”, sambungnya.

Acara tersebut pun mengundang dari para Pengurus Pusat Maluku, dengan menghadirkan narasumber yakni Murshalin Ishak selaku Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia, Ariksal Baharudin selaku Founder Ruang Anak Muda Maluku Utara.

Bahkan, dia mengatakan bahwa dalam diskusi tersebut ada usulan dari peserta untuk bisa menggugat Pemerintah Pusat. “Ada usulan dari peserta untuk bisa menggugat Pemerintah Pusat agar memperhatikan APBD di Provinsi Maluku Utara yang sharing daripada dana transfernya kecil. Dan, kita menghendaki agar dana sharing daripada Pemerintah Pusat ke Pemerintah Provinsi Maluku Utara itu bisa memperhatikan dari hasil kekayaan alam yang kita berikan kepada Pemerintah Pusat”, ucapnya.

Tidak hanya itu point selanjutnya, mereka pun mufakat agar perusahaan-perusahaan tambang yang ada di Maluku Utara agar memperhatikan produk lokal di Daerah.

“Kita juga bermufakat agar perusahaan-perusahaan tambang yang ada di Maluku Utara agar memperhatikan produk lokal, terutama generasi emas yang ada di Maluku Utara. Bahkan, kita tidak kekurangan sarjana-sarjana, megister, doktor yang kompeten pada bidang pertambangan maupun mengelola investasi di Daerah untuk menduduki posisi strategis diperusahaan-perusahaan tambang ini, begitu”, imbuhnya.

“Kita juga meminta agar perusahan-perusahaan tambang ini memperhatikan potensi anak-anak lokal yang ada di Maluku Utara. Dan, itu akan menjadi konsentrasi kami API dengan berkerja sama dengan teman-teman Forum Mahasiswa Pascasarjana dan Forum Mahasiswa Maluku Utara Jakarta atau disingkat Formalut “, lanjut Riyanda.

Baca Juga :  Seleksi Capim dan Dewas KPK Memasuki Tahap Akhir, 20 Nama Dikirim ke Presiden Jokowi

Dia juga mengatakan terkait aktor tengah melakukan investigasi dan akan memberikan kejutan akan hal tersebut.”Untuk aktor kami sedang melakukan investigasi dan pasti akan memberikan kejutan siapa saja yang terlibat di dalamnya. dan waktu yang dibutuhkan kurang lebih satu bulanlah ya. Mudah-mudahan kita mendapatkan informasi yang utuh”, katanya.

Dengan hadirnya kegiatan ini, Riyanda berharap bisa menumbuhkan jiwa semangat optimisme terhadap mahasiswa Maluku Utara Jakarta baik itu pemuda, warga Maluku Utara semuanya. Mari kita memperhatikan keberlanjutan ekonomi, lingkungan, keberlanjutan Daerah kita ditengah geliat investasi ini apa yang bisa kita lakukan. Mudah-mudahkan banyak ide berlian untuk bisa membuka kotak pandora yang ada di Maluku Utara.

Riyanda pun menegaskan pada kepada Gubernur Maluku Utara “Untuk Gubernur Maluku Utara agar bisa mengclearkan semua persoalan-persoalan yang hari ini berkembang di media, tuduhan-tuduhan itu harus dibuka secara terbuka di publik agar tidak ada miss. Agar tidak ada tundingan terkait kepemilikan” pungkasnya.