Pintasan.co, Subang – Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat, Hari Nazarudin, melaksanakan pemantauan langsung terhadap pengiriman logistik yang dilakukan KPU Subang pada Senin, 25 November 2024.
Langkah ini menjadi bagian penting dalam memastikan kesiapan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang akan berlangsung pada 27 November 2024.
Hari menegaskan bahwa pengawasan logistik menjadi prioritas untuk menjamin seluruh kebutuhan pemilu tiba di Tempat Pemungutan Suara (TPS) tepat waktu, yaitu sehari sebelum pemungutan suara.
“Pantauan ini dilakukan ke seluruh kabupaten kota lainnya, karena saat ini seluruh kabupaten kota tengah melakukan pengiriman logistik,” ujar Hari.
Kehadirannya di Subang tidak hanya berfokus pada jadwal pengiriman logistik, tetapi juga mencakup verifikasi ketepatan jumlah, jenis, waktu pengiriman, serta memastikan kualitas logistik yang dikirimkan.
“Ketepatan jumlah, ketepatan jenis dan ketepatan waktu, serta kualitas, itu yang kami pantau,” tambahnya.
Selain memonitor aspek teknis logistik, Hari juga memberikan perhatian khusus pada faktor-faktor eksternal yang berpotensi menghambat proses distribusi.
Kabupaten Subang, yang sedang menghadapi musim hujan dengan curah yang tinggi, memiliki potensi bencana seperti longsor di wilayah selatan dan banjir atau rob di wilayah utara.
“Di wilayah selatan, potensinya longsor, di utara potensi banjir atau rob, ini yang harus diantisipasi,” tegas Hari.
Dalam kunjungannya, Hari menemukan bahwa beberapa kabupaten/kota masih belum menyelesaikan proses distribusi logistik dari tingkat kabupaten ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Menurutnya, distribusi ini seharusnya sudah rampung sebelum logistik diteruskan ke TPS.
Hal ini menjadi perhatian serius untuk menghindari keterlambatan yang dapat mengganggu kelancaran Pilkada.
Pengawasan langsung ini mencerminkan komitmen KPU Jawa Barat dalam menjamin keberlangsungan Pilkada serentak secara transparan, tepat waktu, dan bebas hambatan.
Selain logistik, perhatian terhadap potensi bencana menunjukkan pentingnya langkah antisipatif dalam memastikan proses demokrasi berjalan lancar meskipun ada tantangan cuaca dan geografis.
