Pintasan.co, Semarang – Di era digital, media sosial (medsos) menjadi wadah bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menjalankan tugasnya.
Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, usai Dialog Interaktif di Studio TVRI Semarang, Kamis (21/11/2024) malam.
Menurut Sumarno, sebagai ASN, penting untuk mengetahui tugas yang harus dijalankan. Sebagai contoh, guru harus membuat konten edukasi yang mengena bagi siswa, mengingat mereka juga aktif di media sosial.
Konten tersebut bisa menjadi pintu masuk untuk menyampaikan informasi dengan cara yang lebih efektif.
Sumarno juga menekankan bahwa informasi melalui medsos dapat dengan mudah diterima masyarakat karena sesuai dengan tren yang sedang berkembang. Oleh karena itu, ASN perlu beradaptasi dengan digitalisasi agar bisa melayani masyarakat dengan baik.
“Jika tidak masuk ke dunia digital, bagaimana kita bisa melayani masyarakat yang sudah digital?” ujarnya.
Pada HUT ke-53 Korpri 2024, Sumarno mengajak anggota Korpri untuk terus mengembangkan diri. Setiap ASN, menurutnya, memiliki kewajiban untuk meningkatkan kapasitas, baik melalui pelatihan dari instansi atau secara mandiri.
Konten media sosial, kata Sumarno, juga menjadi sarana pelayanan kepada masyarakat. Konten ini bukan hanya untuk merespons layanan, tapi juga sebagai media edukasi, sosialisasi, dan hiburan yang mudah diterima masyarakat.
Sementara itu, kreator konten dari SMAN 1 Jekulo Kudus, Dewi Suryani, mengungkapkan bahwa ia dan rekannya, Mega Indah, tidak sengaja terjun ke dunia konten medsos. Konten yang mereka buat diterima dengan baik oleh warganet.
“Setelah viral di FYP, kami berpikir untuk memanfaatkan momen itu untuk kebaikan,” kata Dewi.
Dewi menilai edukasi melalui konten lebih efektif daripada di sekolah karena lebih mudah diterima oleh masyarakat.
Ia juga menekankan pentingnya membuat konten yang sesuai dengan minat siswa agar mereka nyaman dan menerima ilmu dengan ikhlas.