Pintasan.co, Yogyakarta – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Yogyakarta mendorong semua masjid atau rumah ibadah untuk mengurangi sampah.
Terutama dalam melaksanakan kegiatan Ramadan seperti buka puasa bersama, pembagian takjil, dan aktivitas masjid lainnya.
Menanggapi imbauan tersebut, Ketua Panitia Kampung Ramadan Jogokariyan, Haidar Muhammad, mengatakan bahwa mereka menerapkan konsep ramah lingkungan dalam kegiatan buka bersama.
Ia menambahkan, lebih dari 3.500 porsi takjil dibagikan setiap hari kepada publik, semuanya dikemas dalam piring tanpa menggunakan wadah sekali pakai.
“Dengan memakai piring dan sendok (stainless) seperti ini, kami berusaha meminimalisir timbulan sampah, karena bisa digunakan berulang,” terangnya.
Selain itu, Kampung Ramadan Jogokariyan juga berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dengan mengelola sampah makanan seefisien mungkin.
Sebagai contoh, jika jumlah jemaah berkurang akibat hujan, sisa takjil akan dibagikan lagi setelah salat tarawih, guna menghindari pemborosan sampah makanan.
“Kalau masih ada makanan sisa, atau sampah organik, itu kita kumpulkan, biasanya diambil oleh masyarakat di sekitaran masjid,” ungkapnya.
“Karena di sini banyak warga yang memiliki ternak. Dengan cara-cara seperti ini, tidak ada makanan yang terbuang sia-sia,” pungkas Haidar.