Pintasan.co, Jawa Barat – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengeluarkan aturan melalui Pemprov Jawa Barat bahwasannya sekolah-sekolah dilarang melakukan study tour.

Hal ini sontak menimbulkan pro kontra bagi publik. Sejumlah kritikan pun lahir, salah satunya dari para pengusaha jasa tour dan travel.

Kebijakan pelarangan study tour ini dikhawatirkan akan mematikan usaha di bidang tour dan travel.

Menyikapi hal tersebut, Dedi Mulyadi pun angkat bicara. Ia melontarkan pertanyaan kepada para pengusaha di bidang tour dan travel.

“Travel, penyelenggara kegiatan perjalanan wisata, kenapa harus obyeknya anak sekolah?,” ujar Dedi Mulyadi melalui unggahan video di Kanal Youtube pribadinya, 26 Februari 2025 lalu.

Dedi Mulyadi menilai jika pengusaha di bidang penyelenggaraan wisata menargetkan siswa sekolah sebagai objeknya, maka itu merupakan eksploitasi terhadap proses pendidikan.

“Kalaau obyeknya anak sekolah, enggak usah belajar marketing. Cukup bertemu dengan kepala sekolah, kasih diskon, jadi deh barang. Meskipun kualitas penyelenggaraannya misalnya buruk dan mengalami kecelakaan seperti di SMK di Depok yang di Ciater,” jelas Dedi.

Baca Juga :  Rizieq Shihab Minta Pemuda Indonesia Berjihad ke Gaza, Dukung Presiden Prabowo Bersihkan Pemerintahan