Pintasan.co, Bantul – Bendungan aliran sungai Progo di Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, jebol pada Minggu (26/1/2025) sekitar pukul 04.30 WIB.
Kepala Bidang Kedaruratan Logistik dan Peralatan BPBD Kabupaten Bantul, Antoni Hutagaol, menjelaskan bahwa kerusakan pada bendungan tersebut disebabkan oleh terkikisnya struktur akibat debit air sungai yang cukup deras dalam beberapa hari terakhir.
“Kemudian, bila terjadi banjir di aliran sungai progo, maka bendungan akan mengalami pelebaran jebol/longsor kembali,” katanya.
Antoni melanjutkan, bendungan yang rusak diperkirakan memiliki panjang sekitar 160 meter dan lebar sekitar 35 meter.
Selain itu, terdapat juga kerusakan pada talud dengan panjang 25 meter, lebar 5 meter, dan tinggi 10 meter.
“Itu bendungan punya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak. Dan sementara ini, bendungan itu diberi police line, karena banyak waga yang antusias melihat bendungan tersebut jebol,” jelasnya.
Antoni menyebutkan bahwa hingga saat ini, belum ada informasi mengenai langkah selanjutnya terkait jebolnya bendungan sungai Progo tersebut.
Sementara itu, AKP I Nengah Jeffry Prana Widyana, Kasi Humas Polres Bantul, mengimbau masyarakat agar tidak mendekati area tersebut.
“Itu bukan tempat wisata. Itu Kawasan berbahaya. DImohon kepada masyarakat tidak mendekati area sekitar DAM Srandakan. Apalagi, posisi ambrolnya dari timur sekira 25 meter dan panjang ambrol sekira 25 meter yang mengakibatkan aliran sungai dari arah utara mengalir deras,” ucap dia.
Terpisah, Johar Ismangali, Penata Teknik PPK Sungai dan Pantai 2 di BBWS Serayu Opak, menyatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemeriksaan dan koordinasi lebih lanjut untuk memutuskan tindakan yang akan diambil selanjutnya.
“Kami akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dulu dan pasti ada penanganan. Dan dikarenakan lokasi itu juga kerap digunakan untuk memancing, maka sementara ini kami imbau kepada masyarakat untuk tidak mendekati dan tidak melakukan aktivitas memancing di area berbahaya itu,” terangnya.