Pintasan.co, Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) membutuhkan dana sebesar Rp 25 triliun setiap bulan untuk mempercepat pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada tahun 2025.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa dana sebesar itu diperlukan agar program tersebut dapat berjalan dengan lancar.
“Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, jika kita ingin mempercepat program ini, BGN memerlukan dana Rp 25 triliun per bulan pada tahun 2025 untuk mendukung pemberian makan bergizi,” ujar Dadan kepada wartawan setelah melakukan kerja sama dengan Kementerian Desa PDT pada Senin (17/2/2025).
Menurut Dadan, dengan anggaran yang telah dialokasikan sebelumnya yaitu Rp 71 triliun, BGN menargetkan sekitar 15 hingga 17,5 juta penerima manfaat dapat terjangkau.
Namun, jika program ini dipercepat, jumlah penerima manfaat dapat melebihi target tersebut hingga akhir tahun mendatang.
“Dengan dana Rp 71 triliun, target utama kami adalah mencapai 15 hingga 17,5 juta penerima manfaat. Tetapi, Bapak Presiden meminta percepatan, yang berarti 82,9 juta orang harus sudah menerima manfaat pada akhir tahun,” jelas Dadan.
Dia menambahkan bahwa meskipun BGN telah memiliki dana dan target yang telah ditetapkan, permintaan percepatan dari Presiden memerlukan tambahan dana untuk mencapainya.
Dadan juga mengungkapkan bahwa sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan untuk mendukung percepatan baru akan tersedia pada akhir Juli 2025.
Oleh karena itu, untuk memastikan kelancaran program MBG, BGN akan memerlukan dana sebesar Rp 25 triliun setiap bulan pada tahun 2025.
“Jika Presiden menginginkan percepatan dan kami baru siap pada akhir Juli, maka pada bulan-bulan berikutnya, kami memerlukan dana sebesar Rp 25 triliun per bulan untuk melaksanakan percepatan program MBG,” ujarnya.