Pintasan.co, Jakarta – BPJS Ketenagakerjaan telah mengimplementasikan Corporate University (CorpU), yang dikenal sebagai Institut BPJS Ketenagakerjaan, sejak tahun 2016.
Kehadiran CorpU bertujuan untuk memastikan bahwa pengetahuan terkait jaminan sosial ketenagakerjaan dapat diakses dengan mudah oleh semua kalangan, sehingga meningkatkan pemahaman dan keterlibatan masyarakat dalam program-program jaminan sosial ketenagakerjaan.
“Kami telah mengimplementasi Institut BPJS Ketenagakerjaan sejak 2016, kami sadar betul bahwa seluruh karyawan dari seluruh level harus mendapatkan pembelajaran yang merata dan mumpuni,” kata Direktur Human Capital dan Umum BPJS Ketenagakerjaan Abdur Rahman Irsyadi usai menjadi pembicara pada kegiatan Learning Bootcamp Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, belum lama ini,
Menurutnya, Institut BPJS Ketenagakerjaan juga telah mulai beralih dan memanfaatkan pembelajaran berbasis digital learning. Langkah ini dilakukan untuk memperluas akses dan memudahkan peserta dalam memperoleh pengetahuan terkait jaminan sosial ketenagakerjaan secara lebih fleksibel dan efisien.
“Digital learning ini merupakan platform yang sangat baik dan berdampak pada peningkatan kinerja BPJS Ketenagakerjaan,” kata Abdur Rahman Irsyadi.
Abdur Rahman menyatakan bahwa pembelajaran kini telah berevolusi memasuki era Industri 5.0, di mana fokus utamanya adalah pada pengembangan keterampilan seperti berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, serta pembelajaran yang lebih personal dan adaptif.
Selain itu, penilaian dilakukan melalui berbagai metode, termasuk asesmen berbasis data, serta penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas dan relevansi pendidikan di era modern.
“Kita sedang menyusun proses digital learning menggungan AI (Artificial intelligence) yang tentunya akan memberikan warna dan suasana yang berbeda, learning virtual assistant, chatbot, proses bisnis ini akan mempermudah karyawan mencari pengetahuan dan juga memberikan implementasi positif buat pertumbuhan institusi,” tutur dia.
Menurut Abdur Rahman, pembelajaran ini tidak hanya untuk karyawan saja, namun meluas kepada ekosistem jaminan sosial.
“Jadi para pekerja dan peserta BPJS Ketenagakerjaan akan dapat sama-sama belajar yang nantinya akan memperkuat sistem jaminan sosial di Indonesia.”
Perseroan, lanjut Abdur Rahman, akan terus meningkatkan kinerja dan kompetensi sumber daya manusia BPJS Ketenagakerjaan agar mampu memberikan kontribusi terbaik dalam penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan. Upaya ini dilakukan untuk memastikan bahwa BPJS Ketenagakerjaan dapat terus berperan secara optimal dalam memperkuat sistem jaminan sosial di Indonesia, sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh para pekerja dan peserta.
“Tagline kami Kerja Keras Bebas Cemas ini juga berarti kami juga harus bekerja keras meningkatkan literasi dan kemampuan kami dalam memberikan pelayanan kepada seluruh peserta,” ujar dia.
“Kami percaya, amanah yang diberikan kepada BPJS Ketenagakerjaan tentu akan dapat diemban oleh individu-individu terbaik yang tentu saja juga harus terus disiapkan dan dibekali dengan pengetahuan-pengetahuan,” tambah dia.
Menurut Abdur Rahman, program jaminan sosial ketenagakerjaan adalah salah satu program penting negara yang bertujuan untuk menyejahterakan seluruh pekerja di Indonesia beserta keluarganya.
Sementara itu, Pejabat Fungsional BPSDMD Provinsi Jawa Tengah, Arif Rachman, menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 19 Tahun 2024 tentang Sistem Pembelajaran Terintegrasi dalam Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara.
Melalui Jawa Tengah Corporate University, pemerintah akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk BPJS Ketenagakerjaan, yang lebih dulu mengimplementasikan konsep Corporate University (CorpU).
“Kami akan menjalin kolaborasi dan belajar bersama, praktik terbaik dari teman-teman semua baik dari kementerian, lembaga negara, BUMN, seluruh pihak yang terlebih dahulu menyelenggarakan CorpU, semoga ini akan membangun BPSDMD Provinsi Jateng dan seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah,” kata Arif.
Adapun kegiatan Learning Bootcamp Pemerintah Provinsi Jawa Tengah 2024 diselenggarakan dengan tema “The Future of Corporate University in the Era of Artificial intelligence” di mana pesertanya berasal dari kementerian/lembaga negara, pemerintah daerah, BUMN, perusahaan swasta, Bank Pembangunan Daerah dan institusi kesehatan.