Pintasan.co, Tolitoli – Suasana penuh nuansa budaya menyertai kunjungan kerja Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulawesi Tengah, Dr. Bambang Hariyanto, di Kejaksaan Negeri (Kejari) Tolitoli pada Selasa siang (8/10).
Dalam momen tersebut, Tarian Moduai, tarian tradisional khas Tolitoli, dipersembahkan dengan meriah sebagai bentuk penghormatan kepada tamu kehormatan. Tarian ini dikenal sebagai simbol rasa syukur dan penerimaan tamu penting, dan menjadi sorotan utama acara tersebut.
Penari-penari dengan gerakan anggun menghidupkan semangat masyarakat Tolitoli dalam melestarikan budaya lokal, menciptakan kesan mendalam bagi Kajati Sulteng.
Selain tarian, kehadiran Raja Tolitoli ke-XVII, H. Moh Saleh Bantilan, dengan balutan pakaian adat kebesaran menambah kesan khidmat dan megah dalam acara tersebut.
Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Tolitoli, Albertinus Napitupulu, secara langsung menyambut kedatangan Kajati yang datang dari Palu.
Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Kajati yang dimulai di Kacabri Bangkit, Ogotua, sebelum melanjutkan perjalanan ke Kejari Tolitoli.
Dalam sambutannya, Kajati menyampaikan apresiasi atas kinerja jajaran Kejari Tolitoli, namun juga menggarisbawahi pentingnya perbaikan di beberapa bidang.
“Kinerja di sini sudah cukup baik, namun ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan, terutama terkait penegakan hukum yang adil dan pelayanan publik yang lebih transparan,” ungkapnya kepada media yang hadir meliput kunjungan tersebut.
Kajati juga menekankan perlunya inovasi dalam menangani kasus-kasus di daerah serta memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait.
Kunjungan ini tidak hanya menjadi ajang evaluasi kinerja, tetapi juga kesempatan untuk mempromosikan kekayaan budaya daerah kepada pejabat tinggi. Diharapkan, dengan penampilan Tarian Moduai, warisan budaya Tolitoli semakin dikenal luas dan tetap lestari di era modern.
Kehangatan penyambutan yang dipenuhi tradisi dan budaya lokal ini menggambarkan harmoni antara adat istiadat dan tugas kenegaraan, memperkokoh identitas budaya Tolitoli di hadapan tamu-tamu penting.