Pintasan.co, Jakarta – Nikel merupakan salah satu komoditas penting dalam industri global dan memiliki peranan strategis dalam mendukung transisi energi, terutama sebagai bahan baku utama baterai kendaraan listrik (EV).

Sejumlah negara dikenal sebagai penghasil nikel terbesar dunia, dengan lebih dari 194 tambang nikel beroperasi di berbagai belahan dunia.

Data dari GlobalData yang dikutip mining-technology.com dan dirangkum oleh CNBC Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia menempati posisi utama sebagai pemilik lahan tambang nikel terbesar dunia.

Bahkan, Indonesia memiliki empat tambang nikel besar yang berkontribusi signifikan terhadap produksi global tahun 2023.

Tak hanya itu, berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) terbaru, PT GAG Nikel mengelola cadangan nikel terbesar dunia dengan sekitar 3 juta ton yang tersebar di kawasan Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Jumlah ini menjadikan GAG Nikel sebagai pemilik cadangan nikel terbesar secara global, melampaui kapasitas tambang-tambang besar lainnya.

Berikut adalah daftar sepuluh tambang nikel terbesar dunia berdasarkan produksi pada tahun 2023 dirangkum oleh CNBC Indonesia:

  1. PT GAG Nikel (Raja Ampat, Indonesia): 3 juta ton cadangan
  2. Proyek Weda Bay (Maluku, Indonesia) – 516,7 ribu ton
  3. Proyek PT Halmahera Persada Lygend (Maluku Utara, Indonesia) – 95,18 ribu ton
  4. Tambang Taganito (Surigao del Norte, Filipina) – 70,41 ribu ton
  5. Tambang Sorowako (Sulawesi Selatan, Indonesia) – 64,1 ribu ton
  6. Proyek PT Huayue Nickel Cobalt (Sulawesi Tengah, Indonesia) – 42 ribu ton
  7. Proyek Ambatovy (Atsinanana, Madagaskar) – 40,95 ribu ton
  8. Tambang Cerro Matoso (Cordoba, Kolombia) – 40,8 ribu ton
  9. Tambang Rio Tuba (Palawan, Filipina) – 39,2 ribu ton
  10. Tambang Oktyabrsky (Krasnoyarsk Krai, Rusia) – 36,18 ribu ton

Indonesia sebagai negara pemilik sumber daya nikel terbesar, khususnya dengan cadangan Raja Ampat yang dikelola PT GAG Nikel, anak usaha PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di bawah holding MIND ID, menempati posisi kunci dalam rantai pasok global.

Baca Juga :  Komeng Klarifikasi Polemik Penempatan di Komite II DPD RI: Tidak Ada Masalah dengan Pimpinan, Siap Pindah Komite

Namun, pengembangan tambang di kawasan Raja Ampat yang memiliki nilai konservasi laut tinggi ini menimbulkan tantangan besar terkait keberlanjutan lingkungan.

Oleh karena itu, pengawasan ketat dan penerapan praktik pertambangan yang ramah lingkungan menjadi prioritas utama.