Pintasan.co, Bandung – Di tengah padatnya jadwal kampanye sebagai Calon Wakil Gubernur Jawa Barat dalam Pilkada 2024, Ilham Habibie menyempatkan diri untuk mengunjungi Sekolah Luar Biasa (SLB) Agro Industri yang berada di bawah naungan Yayasan Penyantun Wyata Guna (YPWG)

Yayasan ini terletak di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, dan dikelola oleh Ibu Sri Soedarsono, adik dari mendiang Presiden ke-3 BJ Habibie.

Pada Kamis (21/11), Ilham Habibie mengapresiasi konsep pendidikan di SLB Agro Industri yang menurutnya sangat unik dan berpotensi besar. 

Ilham menilai, sekolah ini berhasil menggabungkan pendidikan khusus untuk anak-anak penyandang disabilitas dengan pelatihan keterampilan di bidang agro industri.

“Saya kira tidak perlu banyak gagasan baru, yang penting adalah kita terapkan ini di lebih banyak tempat. Ini sekolah unik, SLB yang mendidik anaknya di bidang agro industri,” ujar Ilham. 

Pernyataan ini menggambarkan keyakinannya bahwa model pendidikan yang memadukan teori dan keterampilan praktis ini dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas. 

Namun, perlu dicatat bahwa implementasi program serupa di daerah lain mungkin memerlukan persiapan yang lebih matang, seperti pelatihan bagi pengajar dan penyediaan fasilitas yang memadai.

Ilham juga menekankan pentingnya pemberdayaan penyandang disabilitas dalam sektor industri, khususnya dalam hal hilirisasi produk hasil bumi dan laut. 

Program ini selaras dengan salah satu agenda utama pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie (Asih), yaitu program “Satu Desa Satu Industri”. 

Program tersebut bertujuan untuk mendorong setiap desa di Jawa Barat memiliki industri berbasis potensi lokal mereka sendiri. 

“Kebetulan ini juga satu program yang kami usung, yaitu satu desa satu industri. Hilirisasi hasil bumi dan laut adalah salah satu fokus utama kami ke depan. Kami ingin melibatkan kaum disabilitas sebagai bagian dari tenaga kerja di sektor ini. Ini program inklusif yang tidak membedakan siapapun,” jelas Ilham.

Meskipun ide untuk melibatkan penyandang disabilitas dalam sektor industri sangat positif, tantangan dalam pelaksanaannya tetap perlu diperhatikan. 

Baca Juga :  BASIS Sampaikan Strategi Mengatasi Masalah Batas Wilayah di Kabupaten Buru

Misalnya, sektor industri di banyak daerah masih memiliki tantangan besar dalam hal aksesibilitas dan penyediaan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan penyandang disabilitas. 

Program “Satu Desa Satu Industri” memang menjanjikan, namun penguatan infrastruktur dan dukungan kebijakan yang lebih konkret dari pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk mencapainya.

Program “Satu Desa Satu Industri” diharapkan dapat memperkuat perekonomian desa melalui pengolahan langsung produk lokal, yang nantinya dapat menciptakan lapangan kerja dan mengurangi ketimpangan sosial. 

Ilham percaya, program ini bisa membantu mengatasi masalah pengangguran di desa sekaligus memberikan peluang kepada penyandang disabilitas untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi yang lebih luas. 

“Harapan saya, pendekatan seperti ini bisa diterapkan di lebih banyak tempat. Dengan dukungan yang tepat, kita bisa menciptakan masyarakat yang inklusif dan mandiri secara ekonomi,” tambahnya.

Ilham juga menegaskan bahwa dengan adanya dukungan dari semua pihak, termasuk para pengusaha dan masyarakat, program-program seperti ini dapat berjalan dengan efektif. 

Sebagai calon yang diusung oleh Partai NasDem dan PKS, Ilham optimis bahwa pengembangan industri berbasis potensi lokal di desa akan memberi dampak positif tidak hanya untuk perekonomian daerah, tetapi juga untuk pemberdayaan masyarakat, khususnya penyandang disabilitas, yang selama ini sering kali terpinggirkan dalam sektor tenaga kerja. 

Namun, realisasi dari ide ini harus diikuti dengan pemetaan yang tepat dan penganggaran yang jelas agar tidak hanya menjadi janji politik belaka.