Pintasan.co, Jakarta – Proses penyusunan kabinet pemerintahan Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, kini memasuki tahap krusial.

Dalam dua hari terakhir, Prabowo melakukan seleksi maraton terhadap calon menteri, wakil menteri, dan kepala badan yang akan mengisi pos-pos strategis di pemerintahannya.

Dari pagi hingga malam, lebih dari 100 kandidat dipanggil ke rumah pribadinya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.

Prabowo tampaknya tidak ingin menyia-nyiakan waktu, melakukan seleksi secara mendalam terhadap para kandidat.

Dalam dua hari tersebut, total 108 kandidat telah diundang untuk berdiskusi langsung. Namun, proses ini belum sepenuhnya berakhir. Setelah seleksi selesai, Prabowo memindahkan fokus ke kediamannya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, untuk memberikan pembekalan kepada para calon menteri selama dua hari ke depan.

Rencana kabinet Prabowo masih dinamis, seperti diungkapkan Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.

“Masih ada beberapa posisi yang bisa berubah hingga detik-detik akhir sebelum diumumkan resmi,” kata Dasco di depan rumah Prabowo.

Aktivis ’98 Kembali ke Panggung Politik

Salah satu aspek menarik dari seleksi kabinet Prabowo adalah keterlibatan para mantan aktivis reformasi 1998, yang kini kembali bersiap memainkan peran dalam pemerintahan.

Delapan tokoh aktivis ’98 diundang langsung ke Kertanegara, di antaranya Nezar Patria (Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika), Agus Jabo (Ketua Umum Partai Prima), dan Fahri Hamzah (Wakil Ketua Umum Partai Gelora).

Kehadiran mereka membawa warna tersendiri, mencerminkan bagaimana para tokoh yang dahulu berjuang untuk perubahan kini siap memberikan kontribusi nyata dalam pemerintahan.

Menteri Jokowi Turut Dilirik

Menariknya, bukan hanya tokoh baru yang dilirik Prabowo. Sejumlah menteri dari kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga masuk dalam radar seleksi. Pada hari pertama, dari 49 kandidat yang dipanggil, 16 di antaranya adalah menteri Jokowi, termasuk tokoh-tokoh terkenal seperti Sri Mulyani (Menteri Keuangan), Erick Thohir (Menteri BUMN), dan Tito Karnavian (Menteri Dalam Negeri).

Seakan tak mau ketinggalan, para tokoh di lingkaran pemerintahan Jokowi ini berusaha mempertahankan posisi mereka di kabinet baru.

Kehadiran mereka menunjukkan bahwa Prabowo tidak sekadar menyusun kabinet dari nol, tetapi juga mempertimbangkan pengalaman dan keahlian para pejabat saat ini.

Baca Juga :  Suasana Pembekalan Calon Menteri Pemerintahan Baru Prabowo Subianto di Hambalang

Namun, apakah mereka akan tetap bertahan atau digantikan oleh wajah-wajah baru, tentu masih menjadi pertanyaan besar.

Minimnya Keterwakilan Perempuan

Salah satu sorotan lain dalam seleksi ini adalah sedikitnya tokoh perempuan yang dipanggil. Dari 108 kandidat, hanya 11 tokoh perempuan yang hadir di Kertanegara, termasuk Sri Mulyani dan Veronica Tan. Hal ini menimbulkan perbincangan di tengah masyarakat yang berharap keterwakilan perempuan lebih diutamakan dalam kabinet baru.

Apakah Prabowo akan meningkatkan jumlah tokoh perempuan di kabinetnya nanti? Atau apakah angka ini sudah final? Hal ini tentunya menarik untuk ditunggu.

Gibran Rakabuming, Sosok yang Masih Abu-abu

Keberadaan putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, dalam dinamika politik kabinet Prabowo juga tak lepas dari perhatian publik. Meskipun Gibran tidak hadir dalam seleksi di Kertanegara, ia sempat menjadi sorotan media saat melakukan kegiatan lain di Menteng.

Ketika ditanya apakah akan datang ke Kertanegara, Gibran hanya menjawab singkat, “Nanti lihat ya,” tanpa memberikan kepastian.

Namun, pada Rabu pagi, Gibran akhirnya terpantau hadir di Hambalang untuk menghadiri pembekalan calon menteri. Kehadirannya menimbulkan spekulasi mengenai peran apa yang mungkin disiapkan Prabowo untuknya.

Tanpa Kader PDIP di Seleksi

Yang cukup mengejutkan adalah absennya kader PDIP dalam seleksi ini. Dari 108 tokoh yang dipanggil, tak satu pun yang berasal dari partai pemenang pemilu tersebut. Meski begitu, komunikasi antara Prabowo dan PDIP tetap berlangsung di balik layar.

Menurut Dasco, pertemuan antara elite kedua partai sudah beberapa kali dilakukan, meskipun hasilnya belum bisa diungkapkan kepada publik. Bahkan, salah satu politikus senior PDIP, Pramono Anung, sempat terlihat hadir di Kertanegara untuk menyampaikan pesan dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Seleksi ini menunjukkan bahwa penyusunan kabinet Prabowo tidak hanya soal memilih orang-orang berpengalaman, tetapi juga melibatkan manuver politik yang dinamis.

Nama-nama besar, aktivis, menteri Jokowi, hingga kader partai yang belum tampak ke permukaan, semuanya akan menjadi bagian dari cerita besar politik Indonesia dalam pemerintahan mendatang. Kini, publik menanti dengan sabar siapa saja yang akan duduk di kursi-kursi penting kabinet Prabowo.