Pintasan.co, Cirebon – Pemerintah Kota Cirebon, melalui Pj Sekretaris Daerah Kota Cirebon, H. Iing Daiman, SIP, M.Si., meminta Dinas Kesehatan untuk terus mengawal kondisi para korban keracunan yang dialami oleh peserta kegiatan pengabdian masyarakat di Puskesmas Cangkol pada 25–26 Oktober 2024.
Langkah ini diambil sebagai bentuk respons cepat untuk memastikan pemulihan korban sekaligus mencegah insiden serupa di masa mendatang.
Pj Sekda Kota Cirebon menyampaikan rasa prihatinnya yang mendalam atas kejadian ini dan menekankan bahwa pengawasan ketat harus dilakukan agar risiko keracunan dapat diminimalisasi dalam kegiatan-kegiatan mendatang.
“Kami sangat prihatin atas kejadian ini dan berharap insiden serupa tidak terulang kembali,” ujarnya pada Rabu (30/10/2024).
Dinas Kesehatan Kota Cirebon telah mendapat arahan untuk melakukan penanganan menyeluruh terhadap para korban, baik yang masih dirawat di rumah sakit maupun yang sudah diperbolehkan pulang.
Pemantauan terus dilakukan untuk memastikan kesehatan mereka sepenuhnya pulih. Selain itu, langkah evaluasi dan investigasi juga dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui faktor penyebab keracunan.
“Saat ini sampel makanannya sedang diuji lab. Mudah-mudahan hasilnya cepat keluar sehingga kami bisa mengetahui faktor penyebab kejadian ini,” ucap Pj Sekda.
Penanganan ini menunjukkan komitmen Pemkot Cirebon dalam mendampingi para korban hingga pulih sepenuhnya dan meningkatkan pengawasan pada kegiatan serupa agar kejadian ini menjadi pembelajaran bersama.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr. Siti Maria, turut memberikan penjelasan mengenai kronologi kejadian.
Ia menjelaskan bahwa insiden ini berawal dari kegiatan sosialisasi sanitasi yang diadakan oleh mahasiswa dari perguruan tinggi setempat di Puskesmas Cangkol.
“Kegiatan ini tujuannya baik ya, bagian dari pengabdian masyarakat oleh mahasiswa, sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM),” ujar Siti Maria.
Selama acara, panitia menyediakan makanan ringan bagi para peserta. Namun, diduga setelah mengonsumsi makanan tersebut, beberapa peserta mulai merasakan gejala mual, muntah, dan diare.
“Ada kemungkinan juga beberapa snack dibawa pulang sehingga anggota keluarga juga terdampak. Dari jumlah tersebut, 10 orang harus menjalani perawatan, dan kondisi mereka sudah mulai membaik, baik gejala muntah maupun diare yang dialami sudah mereda,” tambahnya.
Pemerintah Kota Cirebon memastikan bahwa pemulihan korban adalah prioritas utama. Pemkot akan meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak agar pengawasan lebih ketat diterapkan pada kegiatan pengabdian serupa di masa mendatang, guna menjamin keamanan kesehatan masyarakat.