Pintasan.co, Jakarta – Dinas Kesehatan Jakarta mengimbau warga untuk mencegah penularan monkey pox (Mpox) atau cacar monyet dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Ini termasuk menghindari hubungan seksual berisiko dan menjaga kebersihan pribadi serta lingkungan. Sosialisasi tentang pencegahan terus dilakukan, terutama karena Mpox dapat menular melalui kontak kulit erat dan hubungan seksual tidak aman.
Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia, mengatakan bahwa untuk mencegah penularan monkey pox (Mpox), salah satu tindakan penting yang dapat dilakukan adalah menghindari hubungan seksual berisiko. Penularan Mpox sering terjadi melalui kontak kulit erat, termasuk selama hubungan seksual tidak aman.
Dari penelusuran 59 kasus Mpox di Jakarta, diketahui bahwa kelompok yang rentan terpapar adalah warga yang melakukan hubungan seksual berisiko atau berhubungan dengan pasangan bukan tetap. Dwi Oktavia menyebutkan bahwa kelompok dengan risiko lebih tinggi terpapar Mpox adalah mereka yang memiliki riwayat kontak seksual berisiko.
Hubungan seksual berisiko perlu dihindari karena penelusuran Dinas Kesehatan DKI Jakarta menunjukkan bahwa mayoritas penularan Mpox terjadi melalui kontak kulit erat.Oleh karena itu, dalam setiap sosialisasi pencegahan penularan Mpox, jajaran Dinas Kesehatan DKI Jakarta selalu mengimbau warga untuk tidak melakukan hubungan seksual berisiko.
Dwi Oktavia menjelaskan bahwa selain memberikan penyuluhan kepada kelompok dengan perilaku seksual berisiko, penting juga untuk menekankan kontak dengan pasangan tetap dan menerapkan pola hidup bersih serta sehat.
“Selain memberikan penyuluhan kepada kelompok-kelompok perilaku seksual berisiko juga tentang pentingnya melakukan kontak dengan pasangan tetap, juga pola hidup bersih, sehat,” ujarnya.
Dwi Oktavia menjelaskan bahwa meskipun kasus Mpox terakhir ditemukan di Jakarta pada Februari 2024, Dinas Kesehatan Jakarta tetap aktif melakukan sosialisasi pencegahan untuk mengurangi risiko penularan.
Dinas Kesehatan Jakarta terus melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap warga yang menunjukkan gejala Mpox. Hingga saat ini, tidak ada penambahan kasus. Beberapa orang yang dianggap terduga kasus Mpox telah diperiksa lebih lanjut, namun hasil laboratorium mereka negatif.
“Kita juga menemukan beberapa orang terduga, atau suspect tetapi setelah diperiksa lebih lanjut di laboratorium hasilnya ternyata negatif. Jadi belum ada penambahan kasus Mpox,” tuturnya.